MINEWS, MALANG – Kebakaran hutan yang melanda sebagian wilayah Gunung Semeru berakibat ditutupnya jalur pendakian secara total. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan penutupan tersebut dilakukan mulai Minggu 22 September 2019, hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Kebakaran hutan kali ini terjadi di jalur pendakian Ayek-Ayek. Sementara untuk kebakaran yang terjadi di Kalimati sudah berhasil dipadamkan oleh para petugas.
“Berdasarkan kondisi terkini, kami menutup kegiatan pendakian Gunung Semeru secara total. Di Kalimati sudah padam. Sekarang terjadi lagi kebakaran di Ayek-Ayek, dekat Ranu Kumbolo,” kata Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie di Malang, Minggu 22 September 2019.
Dengan dikeluarkannya Pengumuman Balai Besar TNBTS Nomor PG.05/T.8/TU/TU.3/HMS/9/2019 yang menghentikan total kegiatan pendakian ke Gunung Semeru tersebut, maka pembatasan pendakian hingga Ranu Kumbolo tidak lagi berlaku.
Sebelumnya, pihak TNBTS membatasi pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo atau ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Kebakaran di jalur pendakian Gunung Semeru terjadi sejak 17 September 2019 di lokasi Sumber Mani-Arcopodo-Kelik.
Berdasarkan informasi awal yang disampaikan Balai Besar TNBTS, kebakaran meliputi area seluas 6,5 hektare di Blok Ngamprong Resort PTN Ranupani dan area seluas 11,4 hektare di Blok Mentigi Renteng, Resort PTN Senduro.
Saat memadamkan kebakaran di jalur pendakian Gunung Semeru tersebut, para petugas sempat mengalami berbagai kendala. Tercatat kurang lebih 25 petugas pemadam yang diterjunkan ke lokasi untuk mengatasi kebakaran hutan tersebut.
Beberapa kendala pemadaman kebakaran itu, di antaranya peralatan yang belum memadai. Angin kencang, kesulitan untuk berkomunikasi, dan medan yang sulit dijangkau.