MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengklaim pasukan Rusia sebagai pembunuh, penyiksa, pemerkosa, bahkan penjarah. Pernyataan sang presiden muncul setelah puluhan mayat ditemukan di dekat Kota Kiev.
Fakta tersebut juga memicu amarah dunia internasional dan sumpah sanksi baru yang tentunya lebih keras terhadap Rusia – negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin.
“Di Ukraina, pasukan Rusia seperti pembunuh, penyiksa, pemerkosa, penjarah, yang menyebut diri mereka tentara dan mereka pantas mati setelah apa yang mereka lakukan,” kata Presiden Zelenskyy dalam pesan video malamnya.
“Saya ingin setiap ibu dari setiap tentara Rusia melihat mayat mereka yang terbunuh di Bucha, di Irpin, di Hostomel. Saya ingin semua pemimpin Federasi Rusia melihat bagaimana perintah mereka dipenuhi,” lanjut Zelenskyy dalam bahasa Rusia, melansir News Delivers, Selasa, 5 April 2022.
Zelenskyy yang merupakan mantan komedian itu juga mengatakan bahwa ia telah membentuk sebuah badan khusus untuk menyelidiki pembunuhan di daerah-daerah di mana pasukan Rusia telah ditarik di sekitar ibukota Kiev.
Pihak berwenang Kiev mengatakan mereka telah dipaksa untuk menggali kuburan komunal untuk mengubur orang mati yang menumpuk di jalan-jalan, termasuk beberapa ditemukan dengan tangan terikat di belakang punggung mereka.
Terlepas dari penolakan tanggung jawab Rusia, kecaman berlangsung cepat, dengan para pemimpin Barat, NATO, dan PBB semuanya menyuarakan kengerian atas laporan pembunuhan warga sipil di Bucha, barat laut Kiev, dan di tempat lain.
