Tentara Israel yang Ditahan Hamas Minta Tolong

Baca Juga

MATA INDONESIA, GAZA – Kantor berita Al Jazeera Arab menayangkan audio dari orang tak dikenal yang mengakui sebagai tentara Israel yang tengah ditawan oleh kelompok sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam.

Klip audio yang diputar pada Minggu (6/6) dalam sebuah episode untuk seri investigasi ‘Tip of the Iceberg’, orang tersebut mengatakan dia “bertanya-tanya apakah dan berharap bahwa Israel masih ada. Dan jika demikian, saya bertanya-tanya apakah para pemimpin negara memikirkan tentaranya yang ditangkap dan prihatin dengan pembebasan mereka”.

Sosok yang diyakini sebagai tentara Israel tersebut juga berharap dapat segera kembali dan berkumpul bersama keluarganya.

“Tolong bantu,” katanya.

Ini merupakan pertama kalinya bagi Brigade al-Qassam mengungkapkan dan merilis rekaman semacam ini. Sementara Hamas mengatakan, pihaknya menahan dua tentara Israel, Hadar Goldin dan Oron Shaul selama perang tahun 2014.

Adapun dua mantan tentara lain, yakni Hisham al Sayed dan Avera Mengistu yang juga ditangkap oleh Hamas lantaran memasuki wilayah Gaza. Sejak penangkapan, Hamas belum mengungkapkan bagaimana nasib keempatnya, namun Israel meyakini bahwa dua tentaranya tewas selama peran dan Hamas menyimpan jasad keduanya.

Terkait rekaman yang dirilis Brigade al-Qassam, beberapa komentator Israel mengatakan bahwa pria di balik suara tersebut adalah Mengitsu –seorang tahanan Israel asal Ethiopia.

Pejabat Pertahanan Israel berusaha memastikan apakah itu sebenarnya Mengistu. Media Israel melaporkan bahwa ibu Mengistu percaya, suara yang terdengar dalam rekaman audio itu bukan milik putranya.

“Saya dapat mengatakan dengan tegas bahwa itu bukan anak saya, itu bukan suaranya!  Saya sedang menunggu putra saya dan saya berharap dapat bertemu dengannya segera setelah saya dijanjikan,” kata Agarnesh Mengistu kepada penyiar publik Kan Israel.

Tip of the Iceberg juga turut menayangkan rekaman yang sebelumnya dirahasiakan dari mantan tentara Israel Gilad Shalit dari masa penahanannya. Dia ditahan oleh Hamas antara 2006 dan 2011 setelah diculik dalam operasi perbatasan.

Rekaman video menunjukkan Shalit melakukan aktivitas sehari-hari termasuk berolahraga, bercukur, dan bermain bola. Wakil Komandan Brigade al-Qassam, Marwan Isa mengatakan kepada Al Jazeera, setelah penangkapan Shalit sejumlah mediator dari Otoritas Palestina (PA) dan Mesir menghubungi mereka untuk membebaskan Shalit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini