Teleskop Pemburu Alien di Puerto Rico Rusak, Benarkah Diserang UFO?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Teleskop besar di Puerto Rico yang terkenal untuk melacak asteroid dan hebat dalam pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI) dikabarkan hancur berkeping-keping pada 10 Agustus 2020 lalu.

Hancurnya teleskop tersebut akibat kabel logam di atas teleskop lepas di tengah malam dan menabrak piringan radar di bawahnya. Namun, penyebab kenapa itu bisa terjadi masih tanda tanya, bahkan petugas fasilitas belum bisa memastikan, Kabarnya itu ulah alien?

Upaya pemulihannya sendiri masih sedang berlangsung, dan para pejabat berencana untuk meluncurkan “penyelidikan forensik” penuh ke dalam bencana tersebut segera setelah keamanan fasilitas dapat dijamin, menurut pernyataan dari University of Central Florida (UCF), yang membantu mengelola salah satu teleskop terbesar di dunia itu.

“Kami tahu prosesnya memakan waktu lama dan kami sangat ingin memulai perbaikan,” kata Direktur Observatorium Arecibo Francisco Cordova dalam pernyataannya.

Tetapi sebelum mereka dapat menghilangkan pecahan dan mulai bekerja, mereka perlu memastikan aman untuk menempatkan orang di teleskop.

Ketika Arecibo mulai beroperasi dari dasar lubang runtuhan alami pada 1963, tempat ini menjadi teleskop antena tunggal terbesar di dunia, dengan diameter 1.000 kaki (305 meter).

Tetapi jatuhnya kabel bulan lalu meninggalkan lubang sepanjang 100 kaki (30 m) di piringan radar dan dampaknya teleskop ditangguhkan operasionalnya.

Menurut UCF, kabel juga menabrak beberapa platform lain yang menopang piringan, menghujani puing-puing ke tanah dan membuat akses ke situs menjadi lebih berbahaya.

Sejak itu, UCF dan mitranya, termasuk NASA dan National Science Foundation, mulai menilai kerusakan dengan membangun model komputer teleskop yang terperinci.

Insinyur tengah mempelajari model dengan hati-hati sebelum mengirim manusia ke situs yang sama. Tes awal penerima teleskop tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan elektronik yang mendasarinya.

Namun tim tersebut belum menguji radar S-band kritis teleskop, yang mendeteksi sinyal gelombang mikro dari bintang, galaksi dan nebula yang jauh, pernyataan UCF menambahkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini