Telan Biaya Rp14,26 Triliun, Jasamarga Bangun Tol Jogja-Bawen Sepanjang 78,52 kilometer

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-PT Jasamarga dipercaya mengerjakan proyek Tol Jogja-Bawen sepanjang 78,52 kilometer. Proyek jalan tol ini bakal menelan biaya senilai Rp14,26 triliun.

Direktur Utama JJB Mirza Nurul Handayani mengatakan proyek tol ini dikerjakan dalam enam seksi. “Nantinya akan terdiri dari 2×2 jalur berupa rigid pavement,” ujarnya dalam penandatanganan kontrak Tol Jogja-Bawen yang disiarkan secara streaming di Youtube Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Enam seksi Tol Jogja-Bawen terdiri dari Seksi 1 Jogja-Banirejo sepanjang 8,25 km, Seksi 2 Banirejo-Borobudur sepanjang 15,26 km, Seksi 3 Borobudur-Magelang sepanjang 8,08 km, Seksi 4 Magelang-Temanggung sepanjang 16,46 km, Seksi 5 Temanggung-Ambarawa sepanjang 22,56 km, dan seksi 6 Ambarawa-Bawen sepanjang 5,21 km.

Pada Seksi 5 Temanggung-Ambarawa sepanjang 22,56 km, akan ada terowongan untuk mengantisipasi perbukitan yang tinggi. Rencana ini dituangkan lebih lanjut dalam dokumen detail engineering design selanjutnya.

PT Jasamarga Jogja Bawen adalah konsorsium yang dibentuk dari lima perusahaan BUMN yaitu: PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan saham mencapai 60 persen atau menjadi pemegang saham mayoritas; PT Adhi Karya (Persero) Tbk, sebesar 12,5 persen; PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, sebesar 12,5 persen; PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sebesar 12,5 persen; dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini