MATA INDONESIA, BEIJING – Seorang perempuan hamil mengalami keguguran setelah ditolak masuk rumah sakit. Alasannya, perempuan ini tidak memiliki hasil tes Covid-19.
Pemerintah Kota Xi’an, Cina mengumumkan bahwa Manajer Umum Rumah Sakit Gaoxin Fan Yuhui telah diskors dan kepala departemen rawat jalan dan departemen medis dipecat.
“Insiden itu menyebabkan kekhawatiran luas di masyarakat dan menyebabkan dampak sosial yang parah,” demikian pernyataan pemerintah setempat, Global News, Kamis, 6 Januari 2022.
Media setempat melaporkan bahwa perempuan itu menunggu di luar rumah sakit di bangku plastik merah muda pada Hari Tahun Baru sampai ia mengalami pendarahan. Dalam video yang diambil suaminya dan kini beredar luas di media sosial, terlihat genangan darah di kaki sang istri.
Xi’an – sebuah kota berpenduduk 13 juta jiwa, telah dikunci ketat selama lebih dari dua pekan. Kebijakan ini memicu kritik, terlebih minimnya bantuan makanan dari pihak berwenang – yang berada di bawah tekanan kuat untuk menurunkan jumlah kasus Covid-19.
Otoritas berwenang kota itu mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan setelah insiden itu, tetapi tidak memberikan rincian. Rumah sakit diperintahkan untuk mengeluarkan permintaan maaf publik, memberikan kompensasi, dan mengoptimalkan proses perawatan medis.
Pemerintah kota mengatakan, dua pejabat tinggi lainnya dengan Pusat Darurat Xi’an dan Komisi Kesehatan Kota Xi’an telah diberi peringatan resmi oleh Partai Komunis yang berkuasa.
Xi’an mencatat 63 kasus Covid-19 lainnya – yang dilaporkan sebagai varian delta, pada Kamis, sehingga totalnya selama sebulan menjadi lebih dari 1.800 kasus, tanpa kematian yang dilaporkan.
Sementara itu, pihak bandara Xi’an juga menangguhkan semua penerbangan internasional pada Rabu (5/1). Penerbangan domestik telah ditunda sebagai bagian dari tindakan untuk menutup kota.
Pihak berwenang juga menerapkan langkah-langkah yang semakin ketat menyusul wabah di provinsi Henan, tepat di sebelah barat provinsi Shaanxi, di mana Xi’an adalah ibu kotanya.
