MATA INDONESIA, JAKARTA – Stadion Kanjuruhan diduga menampung penonton melebihi kapasitas saat terjadi kerusuhan yang menewaskan 125 orang. PSSI menanggapi dugaan tersebut.
Ada beragam spekulasi soal dugaan kelebihan kapasitas penonton. Stadion Kanjuruhan seharusnya diisi 38 ribu penonton, tapi saat pertandingan Arema melawan Persebaya, disebut ada sekitar 42 atau 45 ribu penonton.
Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing tak bisa menyebut secara pasti berapa jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan. Sebab, tak semua bangku di Kanjuruhan menggunakan single seat.
“Kenapa bisa begitu? Karena tidak ada single seat. Beda dengan VIP yang punya single seat, jadi ada yang katakan 40 ribu, 45 ribu [orang]. Itu karena tidak ada single seat,” ujarnya.
Erwin menyebut, dugaan kelebihan kapasitas penonton menjadi kelemahan panitia pelaksana pertandingan yang disebutnya abai.
“Ini juga jadi kelemahan dan apa dasarnya bisa demikian. Itu kelemahan panpel sehingga bisa begitu. Ini jadi pelajaran agar selanjutnya tribune Kanjuruhan itu pakai single seat. Kelebihan kapasitas bisa dikatakan iya, bisa dikatakan tidak karena tidak jelas jumlahnya. Kalau di tempat lain jelas [jumlahnya] karena single seat. Itu satu hal yang perlu didiskusikan untuk berikutnya,” ungkapnya.