MATA INDONESIA, NEW YORK -Keberadaan Alien terus menjadi sorotan para peneliti karena sampai saat ini sudah banyak bukti terkait tanda-tanda kehidupan mereka. Terbaru Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menemukan tanda kehidupan di luar bumi di gumpalan bulan Saturnus, Enceladus.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Astronomy, pesawat ruang angkasa Cassini NASA menemukan sejumlah besar metana bersama dengan konsentrasi molekul dihidrogen dan karbon dioksida yang relatif tinggi di Enceladus, yang tidak dapat dijelaskan oleh proses geokimia yang diketahui.
Hal ini menyebabkan para peneliti menyarankan keberadaan mikroba mirip Bumi yang ‘memakan’ dihidrogen dan menghasilkan metana.
Dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Enceladus mampu mendukung kehidupan. Bulan Saturnus memiliki lautan bawah permukaan yang ditutupi oleh lapisan es, yang menyediakan iklim hangat bagi kehidupan untuk tumbuh.
Tak hanya itu, para peneliti telah membuat perbandingan antara ventilasi hidrotermal di dasar laut Bumi dan gumpalan Enceladus, di mana lautan bulan itu bereaksi dengan batu untuk menyediakan sumber energi kimia.
Para peneliti menggunakan model matematika yang menggabungkan geokimia dan ekologi mikroba untuk mengevaluasi data metana Cassini.
“Mereka menyimpulkan bahwa data Cassini konsisten baik dengan aktivitas lubang hidrotermal mikroba, atau dengan proses yang tidak melibatkan bentuk kehidupan tetapi berbeda dari yang diketahui terjadi di Bumi,” jelas Régis Ferrière, ahli biologi Universitas Arizona dan salah satu dari dua penulis utama studi ini, mengutip dari Dazeddigital.com.
Sementara penelitian tidak mengkonfirmasi bahwa ada kehidupan di Enceladus, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mikroba adalah salah satu penjelasan yang mungkin untuk jumlah metana yang tinggi.
Namun, penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan apakah memang ada kehidupan di bulan Saturnus.