MATA INDONESIA, JAKARTA-Perayaan Hari Santri yang jatuh hari ini, Jumat 23 Oktober 2021 dijadikan momentum oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk mengubah penampilannya saat masuk kantor.
Jika biasanya ngantor mengenakan batik, namun hari ini Ganjar tampil beda dengan mengenakan baju koko dan kain sarung.
Saat ditanya alasannya pakaian itu, Ganjar mengatakan bahwa itu wujud ngayubagyo peringatan Hari Santri. “Kita hari ini merayakan Hari Santri, jadi kita ngantor pakai sarung,” katanya.
Tidak hanya dirinya, Ganjar mengatakan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang mewajibkan seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jateng ngantor menggunakan pakaian ala santri. SE itu dikeluarkan pada Kamis (21/10) bernomor 450/0014496 tentang Peringatan Hari Santri.
“Jadi insyaallah ASN di Pemprov Jateng semua menggunakan sarung dan pakaian santri. Untuk ASN yang beragama lain, boleh menyesuaikan dan tidak wajib,” katanya.
Tidak hanya simbol semata, mengenakan pakaian ala santri pada peringatan Hari Santri lanjut Ganjar diharapkan bisa memberikan satu spirit nasionalisme. Tidak hanya bajunya saja yang santri, tapi semua orang bisa meneladani bagaimana perjuangan para ulama, para santri saat resolusi jihad dikumandangkan.
“Saat itu, siapapun di antara kita bisa berkontribusi pada keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara. Maka tidak sedikit, pondok pesantren saat itu juga menjadi titik-titik perjuangan. Hari ini, kita teladani semangat para ulama dan para santri itu,” katanya.
Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap semakin mengikuti perkembangan zaman. Santri diharapkan makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi. Santri itu persis dengan siswa, tapi ilmu agamanya lebih dalam. Sehingga, kalau kita bicara kecerdasan spiritualnya sudah bagus, maka membangun kecerdasan intelektual dan emosionalnya tinggal menyesuaikan saja. Maka, santri ini memang sesuatu yang lengkap.