MATA INDONESIA, YERUSALEM – Israel seolah tak memedulikan kecaman banyak negara di dunia, termasuk Amerika Serikat (AS). Terbukti, Israel akan tetap membangun sekitar 3,000 rumah bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki – seperti rencana mereka.
Seorang pejabat senior Palestina mengatakan bahwa keputusan itu menunjukkan bahwa pemerintahan baru Israel yang dipimpin oleh politisi sayap kanan, Naftali Bennett, tidak kalah ekstremnya dengan pemerintahan era Benjamin Netanyahu.
“Perilaku pemerintah Israel di bawah Bennett tidak kalah ekstrem dari apa yang terjadi di bawah Netanyahu,” Bassam Al-Salhe, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina.
“Pemerintah AS memiliki kata-kata, dan tidak ada tindakan, untuk mengubah kebijakan yang telah diberlakukan oleh Trump,” kata Salhe.
Sementara pejabat Pertahanan Israel mengungkapkan, forum perencanaan kantor penghubung Israel dengan Palestina memberikan persetujuan awal untuk rencana membangun sebanyak 1,344 unit rumah dan proyek pembangunan 1,800 rumah.
“Pemerintah ini berusaha menyeimbangkan antara hubungan baiknya dengan pemerintahan Biden dan berbagai kendala politik,” kata seorang pejabat senior Israel, melansir Reuters, Kamis, 28 Oktober 2021.
Sebelumnya, AS mengaku sangat prihatin dengan rencana Israel untuk memperluas ribuan unit pemukiman. Paman Sam menyebut langkah seperti itu merusak prospek solusi dua negara, Israel-Palestina.
“Seperti yang telah kami katakan, pemerintahan ini sangat menentang perluasan pemukiman,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.