Mata Indonesia, Yogyakarta – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Drajat Purbadi akan memperketat pengawasan terhadap Antraks yang lagi-lagi muncul di Gunungkidul.
Drajat tak menampik bahwa kasus Antraks di Kulon Progo pernah terjadi. Itu pun kurun tahun 2017 lalu.
“Kalau Kulon Progo pernah terjadi pada 2017 di Girimulyo. Kalau sekarang sudah terkendali aman. Sekarang Insya Allah sudah bersih. Kita sudah beri vaksin juga,” ujar Drajat Sabtu, 12 April 2025.
Drajat mengungkapkan bahwa antisipasi dari Pemkab Kulon Progo sudah dia lakukan. Salah satu langkahnya adalah melakukan identifikasi tempat penampungan ternak untuk surveilans.
Pengecekan kelengkapan surat keterangan sehat hewan ternak juga ia lakukan saat pengiriman hewan ke Kulon Progo.
Bukan tanpa alasan pengecekan dan juga pengetatan ini berkaitan dengan momentum Idul Adha yang nantinya banyak warga mencari kambing dan sapi.
“Antisipasinya ini juga karena mendekati hari besar juga kemungkinan banyak ternak yang masuk. Tentu kita akan mengerahkan tim termasuk mengidentifikasi titik-titik penampungan ternak. Kita akan cek terkait sapi yang datang dan cek SKKHU atau tidak,” ujar dia.
Pemantauan klinis juga akan ia lakukan. Hal itu untuk memastikan tidak ada indikasi penyakit dari sapi yang dibawa dari luar daerah.
Disinggung bagaimana mengatasi arus pengiriman ternak di perbatasan Kulon Progo, Drajat menyebutkan bahwa ada pos lalu lintas ternak di bawah kewenangan Dinas Pertanian DIY.
“Kalau perbatasan itu kan sudah ada pos lalu lintas ternak milik provinsi DIY. Saya kira kalau sudah menerapkan SOP yang itu akan diperiksa. Jadi ternak yang masuk akan diperiksa bagaimana administrasi kelengkapan SKKHU-nya. Lalu dari sisi kesehatan hewan, ada petugas yang melakukan identifikasi, sehingga ternak yang masuk dipastikan benar-benar sehat,” katanya.
Drajat juga mengingatkan agar setiap warga yang ingin membeli sapi di luar wilayah Kulon Progo atau di wilayah Bumi Binangun sekalipun memastikan kesehatan ternak.
“Himbauan kami selalu ya, ketika warga itu mau beli menjelang hari raya kurban, harus disertau surat keterangan sehat hewan. Misal mau beli di Bantul diharapkan yang mau beli minta ke penjualnya untuk membawa ke puskeswan Bantul apakah sapi itu benar-benar aman,” ujar dia.