MATA INDONESIA, MOSKOW – Pandemi Covid-19 memberi dampak bagi banyak sektor kehidupan. Seperti seorang pensiunan di Rusia yang menderita kanker terpaksa melakukan operasi pada dirinya karena tidak mendapatkan bantuan medis profesional.
Hal tersebut disebabkan karena banyaknya dokter yang sibuk menangani pasien Covid-19. Menulis di situs media sosial VK, Victoria Shutova menjelaskan bahwa perempuan tua yang tinggal di Vyborg, dekat St. Petersburg, adalah orang yang selamat dari Perang Dunia II dan selamat dari Pengepungan Leningrad.
Perempuan tua itu ditemukan di samping catatan bunuh diri, yang ia tulis untuk berjaga-jaga jika operasinya gagal dan siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya. Beruntung, perempuan tua itu selamat dari operasi nekat yang ia lakukan.
Shutova mengatakan bahwa perempuan itu tidak mendapatkan bantuan medis karena virus corona yang masih mengintai Rusia. Ia menderita asites, suatu kondisi di mana cairan menumpuk di perut, membuat gerakan apa pun menjadi sulit, dan mencoba parasentesisnya sendiri.
“Artinya, membuat sayatan dengan pisau tipis di sepanjang dinding perut anterior untuk mengalirkan cairan. Dia tidak yakin dengan operasi itu. Dia bukan dokter, jadi dia menulis surat bunuh diri agar tidak ada yang mengira itu bukan dia,” kata Victoria Shutova, melansir Russia Today, Rabu, 24 November 2021.
Shutova mengungkapkan bahwa perempuan itu kini telah diterima di rumah sakit dan membutuhkan perawatan paliatif untuk meringankan penderitaannya. “Berkat nenek, kita hidup di dunia tanpa fasisme. Sekarang, hal utama adalah jangan menjadi fasis,” sambungnya.
Setelah paramedis mendapat perhatian media, itu juga menarik perhatian pihak berwenang setempat, yang telah memutuskan untuk melakukan sesuatu kepada perempuan tua tersebut. Irina Safonkina, juru bicara pemerintah daerah Leningrad tentang masalah sosial, mengatakan bahwa veteran tua itu menerima semua bantuan yang diperlukan.
“Kerabatnya telah meminta bantuan ke pusat onkologi di Pesochny,” kata Safonkina.
Selain itu, Komite Kesehatan wilayah tersebut telah mengungkapkan bahwa pihaknya sekarang sedang melakukan penyelidikan atas situasi tersebut. Menurut badan pemerintah, operasi yang direncanakan tidak terjadi karena perempuan tua itu didiagnosis terinfeksi virus corona, sehingga operasi harus ditunda.