Tahun Depan Tilang Elekronik Berlaku untuk Sepeda Motor

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun depan rencananya kepolisian bakal menerapkan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Laws Enforcement (ETLE) bagi pengedara sepeda motor. Saat ini pengawasan dengan menggunakan kamera pengawas atau CCTV ini sudah digunakan di jalan tol dan di beberapa ruas jalan Jakarta.

Dijelaskan Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono, tahun depan kamera tilang elektronik juga bisa digunakan untuk merekam pengendara sepeda motor yang melanggar.

“Kamera ETLE untuk sepeda motor mulai tahun depan sudah diberlakukan,” kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf, saat ini sedang melakukan persiapan agar ETLE bisa diterapkan untuk pesepeda motor yang melanggar lalu lintas. Salah satunya dengan mengatur posisi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).

“Sedang kami setting (atur) untuk TNKB-nya itu dengan posisi bagaimana agar bisa terekam. TNKB motor ini kan beda dengan mobil. Ini yang kami (atur) supaya posisi (TNKB) bagaimanapun bisa terekam,” katanya.

Sebelum benar-benar diterapkan, Yusuf memastikan akan diberlakukan sosialisasi terlebih dahulu agar warga terbiasa.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini