MATA INDONESIA, JAKARTA-Sejumlah produk Indonesia yang diekspor ke Uni Emirat Arab akan dibebaskan dari bea masuk. Rencananya, manfaat ini bisa dilaksanakan pada 1 Januari 2023 mendatang.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan itu merupakan manfaat dari perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA).
Namun demikian, masih ada sejumlah tahapan untuk bisa mencapai target implementasi pada 1 Januari 2023 mendatang.
Kendati begitu, dia membeberkan sejumlah produk Indonesia yang diekspor ke UAE akan mendapatkan tarif bea masuk 0 persen. Di antaranya produk emas hingga produk sawit.
“Contoh dari Indonesia selama ini kita banyak ekspor ke sana cuma ratusan juta dolar, itu adalah emas perhiasan, tapi lewat Singapura, karena Singapura sudah nol (tarif bea masuk),” kata dia.
Sementara untuk produk sawit akan diterapkan kebijakan bea masuk 0 persen. Produk besi baja dan kertas juga direkomendasikan mendapatkan kebijakan yang sama.
Di samping itu, produk alas kaki, tekstil, batu bara, sabun, mentega, ban, baterai, hingga cengkeh juga masuk dalam daftar yang menerima bea masuk 0 persen.
“Tadi itu 99,60 persen ekspor indonesia masuk UAE itu dapat bebas bea masuk nol persen. Bahkan kalau yang tahun pertama itu 90 persen ekspor kita nol, nah sisanya sembilan koma sekian persen itu dalam rentang waktu 5 tahun untuk nol persen,” kata dia.
Djatmiko mengungkap, ada sejumlah syarat agar kebijakan ini bisa diterapkan. Di antaranya baik Indonesia maupun UAE sudah menyelesaikan ratifikasi dan melakukan notifikasi.
“Dengan catatan kedua belah pihak sudah menyelesaikan ratifikasi plus sudah melakukan notifikasi itu sudah sama-sama dilakukan, plus ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka implementasi,” kata dia.
“Jadi regulatorly regulasi itu melalui kita seperti PMK (peraturan menteri keuangan), kemudian penetapan tarif, mengenai besar tarif yang ditetapkan kemudian kemendag. Jika itu semua sudah tuntas bisa jalan, ini syaratnya itu,” tambah Djatmiko.