Surat Suara Pilpres 2024 Tiba di Jogja, KPU Libatkan 150 Warga

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta telah memulai proses penyortiran dan pelipatan surat suara untuk Pemilu 2024. Dalam proses ini, terlibat 150 personel yang berasal dari warga Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

Erizal, Komisioner KPU Kota Yogyakarta Divisi Teknis Penyelenggaraan, menyatakan bahwa penyortiran dan pelipatan surat suara ini khusus dilakukan untuk surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP). Total surat suara PPWP yang diterima oleh KPU Kota Yogyakarta sebanyak 328.706 lembar.

“Target penyelesaian proses penyortiran dan pelipatan ini adalah dua sampai tiga hari ke depan,” ujar Erizal dikutip, Sabtu 6 Januari 2024.

Selama proses penyortiran, belum ada temuan surat suara yang rusak. Meskipun demikian, KPU Kota Yogyakarta tetap memantau dan mengawasi keseluruhan proses penyortiran dan pelipatan surat suara hingga selesai.

Terpisah, Sekretaris KPU Kota Yogyakarta, Sri Mulyani menjelaskan bahwa 150 personel terlibat dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempermudah proses penyortiran dan pelipatan surat suara.

“Jadi tiap kelompok terdiri dari lima personel, termasuk ketua kelompok yang bertugas melaporkan jumlah surat suara yang telah disortir dan dilipat,” ujar dia.

KPU Kota Yogyakarta, Bawaslu, dan aparat keamanan melakukan pengawasan ketat terhadap personel yang terlibat. Mereka tidak diperbolehkan membawa barang pribadi seperti tas, alat komunikasi, atau makanan ke dalam ruangan.

Akses keluar masuk diatur dengan garis polisi untuk menjaga ketertiban selama proses penyortiran dan pelipatan.

Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa honorarium personel dihitung berdasarkan jumlah surat suara yang berhasil disortir dan dilipat. Setiap surat suara PPWP yang selesai memiliki nilai honorarium sebesar Rp250 per lembar.

Total surat suara PPWP sebanyak 328.706 telah memenuhi kebutuhan KPU Kota Yogyakarta, mencakup 321.645 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah dua persen.

Selain itu, terdapat 1.000 surat suara untuk kebutuhan Pemilihan Suara Ulang (PSU). KPU Kota Yogyakarta juga telah menerima logistik lainnya, seperti bilik pemungutan suara, kotak suara, tinta, segel, dan perlengkapan TPS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini