MATA INDONESIA, JAKARTA-Masa pandemi menjadikan semua para pegiat usaha memutar otak agar bisa bertahan dan memulihkan perekonomian di Indonesia. Salah satunya yang dilakukan Perusahaan Perseroan Daerah Sijunjung Sumbar Energi (Perseroda) berencana menjadikan Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai salah satu lumbung daging Indonesia.
Program ini bakal melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain baik di lingkup Pemprov Sulsel maupun di kabupaten dan kota.
Pengembangannya mulai dari peternakan sapi, peternakan ayam, penanaman jagung dan produksi olahan di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Ini bentuk Kerjasama Perseroda Sulses dengan Widodo Group dalam pengembangan Agro Industri di Sulsel. Jadi nanti akan terintegrasi peternakan sapi, peternakan ayam, penanaman jagung, dan produksi olahan,” ujar Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda Sulsel), HM Taufik Fachruddin.
Untuk mempercepat rencana tersebut, Pemerintah Provinsi akan menyelesaikan infrastruktur menuju lahan peternakan sapi di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara.
“Keinginan Pak Gubernur untuk menjadikan Sulsel sebagai salah satu lumbung daging d Indonesia. Kami akan memulai tahun ini persiapan pembangunan Infrastruktur dan kesiapan awal lain,” katanya.
Sementara khusus untuk pengelolaan peternakan sapi sendiri, PT Perseroda Sulsel bersama Pemprov Sulsel menyediakan lahan seluas 5.000 hektar dan difokuskan di Seko.
“Seko dipilih oleh bapak Gubernur sebagai tempat untuk pengembangan rencana tersebut,” katanya.
Selama periode 2017-2020, pemerintah berhasil melakukan perkawinan buatan pada ternak sapi dan kerbau sebanyak 13.868.641 akseptor dan telah menghasilkan anak dari hasil perkawinan IB sebanyak 6.133.896 ekor.
Tercatat sampai 27 Juli 2020, program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) telah melakukan IB sebanyak 2.318.136 Akseptor, Bunting 1.359.094 ekor dan kelahiran sebanyak 1.394.446 ekor.
“Dengan keberhasilan tersebut terjadi lompatan populasi sapi maupun kerbau yang cukup signifikan selama lima tahun terakhir yaitu sebesar 3,37 juta ekor, sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Selain itu, Kementan memberikan bantuan untuk mendorong laju pertumbuhan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Sulawesi Selatan. Bantuan itu meliputi sapi potong sebanyak 120 ekor, kambing maupun domba 675 ekor, babi 100 ekor dan ayam 4.500 ekor.
“Saya berharap bantuan ini bisa mendorong perkembangan peternakan di Sulawesi Selatan dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani dan mewujudkan swasembada protein hewani,” katanya.