MATA INDONESIA, JAKARTA-Kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi salah satu megaproyek yang tengah digarap di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Usai diresmikan pembangunannya sejak 2016 lalu, kini pembangunan terus dilakukan dan progresnya terus naik.
Sebelumnya, masa pendemi membuat proyek kereta cepat ini sempat terhenti, namun saat ini mulai dikerjakan kembali.
Diketahui, Kementerian PUPR menghentikan sementara proyek ini pada 2 Maret lalu, atau pada hari yang sama dengan pengumuman kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Namun, tak berapa lama proyek tersebut kembali dilanjutkan.
Bahkan, Presiden Jokowi berkeinginan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilanjutkan sampai Surabaya supaya lebih layak.
Saat ini progres Megaproyek tersebut terus mengalami kemajuan, dimana saat ini Outlet Tunnel 1 Breakthrough di Jalan Tol arah Jakarta KM 5 + 500 DK 4 Halim, Bekasi, Jawa Barat sudah selesai dan diresmikan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek kereta cepat ini sangat penting dan perlu mendapat perhatian bersama sebagai titik modernisasi transportasi publik.
“Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek penting yang menjadi perhatian kita bersama. Proyek ini merupakan titik lain modernisasi transportasi publik di Indonesia,” katanya.
Luhut menilai proyek kereta cepat ini akan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Kehadiran transportasi massal ini menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Ini menjadi transportasi massal modern untuk memecah masalah kebutuhan mobilitas kita,” kata Luhut.
Hadirnya kereta cepat di Indonesia, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian, kesejahteraan masyarakat, dan kemajuan bangsa Indonesia.
Presiden Direktur PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan progress dari proyek ini sudah terselesaikan di angka 64,4 persen. “Tunnel ini adalah yang terpanjang di Asia Tenggara,” kata dia.
Chandra menjelaskan, capain realisasi tersebut terdiri dari 5 terowongan atau tunnel yang sudah rampung dibangun yaitu Tunnel Walini, Tunnel 3, Tunnel 5, Tunnel 7 dan Tunnel 1. Selain itu, 1.741 batang pier juga telah berdiri di sepanjang lintasan Jakarta dan Bandung, dan siap untuk dihubungkan.
Sementara saat ini, KCIC tengah menunggu pengiriman sebanyak 12.000 rel kereta cepat yang akan didatangkan dari China ke Jakarta. Chandra tak menyebut berapa jumlah anggaran yang telah dihabiskan hingga saat ini untuk pembangunan proyek KCJB.
Namun diketahui total pembangunan kereta cepat ini memakan anggaran sebesar 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 80 triliun. Sebanyak 25 persen dari total investasi tersebut bersumber dari equity dan pinjaman luar negeri 75 persen.
“Untuk pencairan yang sudah kami terima sekitar 55 persen dari total pendanaan 6,071 miliar dollar AS,” katanya.