Soal Tuntutan Scudetto, Conte Tak Merasa Tertekan

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Setelah menjadi runner-up Serie A musim lalu, Inter Milan dituntut bisa meraih Scudetto musim ini sekaligus memutus dominasi Juventus. Antonio Conte mengaku santai dan tak merasa tertekan.

Saat ini Inter berada di peringkat dua atau tiga poin di bawah AC Milan. Setelah menjalani musim perdana dengan cukup baik, Conte dituntut mampu membawa Nerazzurri menjuarai Serie A.

Menurut Conte, ada banyak tim yang bersaing meraih Scudetto musim ini dan pada akhir musim hanya ada satu tim yang mengangkat trofi. Persaingan musim ini lebih berimbang dibandingkan sebelumnya.

“Saya tersenyum ketika mendengar yang dibutuhkan untuk menjadi juara. Ada banyak tim, dan semuanya memulai dengan ambisi menjadi protagonis dan berusaha menjadi juara. Tapi pada akhirnya, hanya ada satu tim yang juara. Dalam sembilan tahun terakhir, juaranya selalu sama (Juventus),” kata Conte, dikutip dari Football Italia, Rabu 16 Desember 2020.

Juventus, Milan, Napoli, Atalanta, Inter, dan beberapa tim lain punya peluang meraih Scudetto. Hingga kini, komposisi klasemen Serie A masih sangat ketat dan tak ada yang dominan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Napoli adalah pesaing Juventus dan tahun lalu kami menggantikan posisi Napoli. Target kami sama seperti mereka, berjuang hingga akhir. Tahun ini, setidaknya hingga saat ini, persaingan di klasemen masih seimbang,” ujarnya.

“Pertemuan langsung dengan rival akan lebih penting maknanya, baik untuk posisi klasemen maupun mental. Menang lawan pesaing langsung membuat Anda lebih kuat,” tuturnya.

Kamis 17 Desember 2020 dini hari WIB, Inter akan berhadapan dengan pesaing langsung, Napoli, di Stadion Giuseppe Meazza.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini