Soal Pengganti Dirinya, Prasetyo Berharap Penerusnya dari Internal Kejaksaan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Jaksa Agung HM Prasetto berharap agar penggantinya nanti berasal dari lingkup internal kejaksaan. Alasannya, karena mereka yang berasal dari internal kejaksaan mengerti dan memahami tugas serta cara kerja jaksa.

“Seyogianya kejaksaan dipimpin oleh jaksa internal, mereka yang memahami jaksa, paling tahu tugas jaksa,” kata Prasetyo di Jakarta, seperti dilansir Antara.

Menurut Prasetyo, jaksa dari lingkup internal kejaksaan memiliki kecintaan terhadap lembaga. Dengan begitu, keinginan memperbaiki kejaksaan, baik secara kinerja maupun kelembagaan, akan lebih besar.

Prasetyo sendiri merupakan seorang jaksa. Dia pernah menjadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan Direktur Politik pada JAM Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 1998-1999. Prasetyo juga pernah menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT pada 1999-2000.

Pada 2000-2003, ia menjadi Inspektur Kepegawaian dan Tugas Umum Pengawasan Kejagung. Tahun 2003-2005, dia menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Kemudian mengemban tugas sebagai Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung pada 2005-2006.

Karirnya terus menanjak dengan diangkat menjadi Jaksa Agung Muda Pidana Umum pada 2005-2006.

Berita Terbaru

Air Bersih untuk Papua, Bukti Kehadiran Negara dariPegunungan Hingga Pesisir

Oleh: Ruben Wanimbo *) Di seluruh penjuru Papua, dari dataran tinggi hingga pesisir, upaya pemerintahuntuk menyediakan air bersih terus dilakukan. Di wilayah dengan bentang alam yang menantang dan akses infrastruktur terbatas, kehadiran air bersih adalah wujudnyata perhatian negara terhadap hak dasar warganya. Tidak sekadar memenuhikebutuhan sehari-hari, air bersih juga bermanfaat bagi kesehatan, kualitas hidup, dan masa depan yang lebih layak. Di Papua Selatan, tepatnya Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Satgas PamtasYonif 111/KB bersama Tim Relawan Rumah Zakat memulai perbaikan saluran air bersih umum yang rusak. Komandan Satgas, Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo, menjelaskan bahwa pekerjaan ini mencakup penggantian mesin air yang lama tidakberfungsi, serta pemasangan pipa baru di sejumlah titik kampung. Menurut DanposKombut, Lettu Inf. Dimas Putranto Irawan, keterlibatan warga dalam proses inimenjadi kunci keberhasilan. Bagi masyarakat pedalaman, fasilitas ini akanmengurangi beban yang selama ini harus ditanggung untuk mendapatkan air layak. Di pesisir utara Papua, langkah serupa hadir di Kampung Asei Besar, Distrik SentaniTimur, Jayapura. Kepolisian Daerah Papua meresmikan fasilitas penampungan air bersih yang diinisiasi sebagai bagian dari program sosial Polri. Karo Logistik PoldaPapua, Kombes Pol Agus Setiawan, menyampaikan bahwa tujuan utama fasilitas iniadalah memberi kemudahan akses air bersih dalam jangka panjang. Pesan KapoldaPapua yang disampaikannya menekankan pentingnya menjaga fasilitas ini agar manfaatnya berkelanjutan. Di wilayah yang sebagian besar mengandalkan danaudan sungai, keberadaan penampungan yang aman dan higienis adalah langkahbesar dalam pencegahan penyakit. Di Kabupaten Merauke, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 1707/Merauke menghadirkan solusi melalui pengeboran sumur. KomandanSSK TMMD, Letda Inf. Mansur Rambe, mengisahkan bagaimana personel TNI danwarga bekerja sama di bawah terik matahari untuk menemukan sumber air bersih. Semangat gotong royong ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan pembangunanbukan hanya soal kebijakan, tetapi juga kemauan bersama untuk mewujudkanperubahan. Upaya pemenuhan air bersih juga hadir di wilayah perbatasan seperti KabupatenKeerom. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cendrawasih, HelimRumbiak, memimpin pemasangan alat penyaringan berbasis teknologi Reverse Osmosis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini