MATA INDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memantau beberapa ruangan termasuk laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung guna mengantisipasi fenomena hepatitis akut yang saat ini belum ditemukan di Jabar.
“Saya laporkan di Jawa Barat belum ada (hepatitis akut), dan mudah-mudahan tidak ada. Masyarakat diimbau yang pertama jangan panik. Seperti biasa kita sudah mengalami jatuh bangun dari pandemi COVID-19. Jaga kebersihan dari mulai diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tenang saja, negara sudah siap untuk mengatasi jika ada (kasus),” kata Ridwan Kamil.
Usai meninjau beberapa ruangan di RSHS, Ridwan Kamil mengungkapkan, pihaknya membentuk tim ahli dari kesehatan untuk mempersiapkan skenario terjitu apabila hepatitis akut sudah terbukti yang orisinal.
“Di Jawa Barat tim ahli sudah dibentuk bersama RSHS. Laboratorium disiapkan untuk mengecek apakah ini kategori hepatitis akut dan lain sebagainya. Saya cek sudah siap, bahkan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki,” ujarnya.
Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan ruangan-ruangan di RSHS apabila ada yang suspek hepatitis akut. Penyakit ini menyasar bayi hingga remaja umur 16 tahun.
“Ruangan sudah disiapkan, jaga-jaga kalau ada di Jawa Barat. Dari catatan memang (hepatitis akut) terjadinya di usia bayi sampai 16 tahun. Namun kita belum mengetahui alasan sasaran di usia tersebut, tapi statisik menunjukkan itu,” ucapnya.
“Untuk pencegahan hepatitis yang menular, kuncinya hidup sehat. Kalau penularan lewat pernapasan pakai masker, jaga jarak, kurangi kerumunan, dan jangan saling tukar alat makan. Kalau ada keluarga yang sakit jangan terlalu banyak berinteraksi,” ungkapnya.