Sinting! Pelaku Bom Kartasura Pernah Ngajak Orang Tuanya Berbaiat ke ISIS

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Entah apa yang dipikirkan RA, terduga pelaku teror Kartasura, Jawa Tengah ini ternyata pernah mengajak orang tuanya untuk bergabung dan berbaiat kepada jaringan teroris internasional ISIS.

Tak hanya itu, dari hasil penyelidikan kepolsian, RA bahkan pernah mengajak kedua orang tuanya untuk melakukan aksi bom bunuh diri secara bersama-sama.

“Iya, dari keterangan orang tuanya, mereka sempat diajak baiat ikut ISIS,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Jumat 7 Juni 2019.

Menurut Dedi, adapun alasan orangtua RA belum melaporkan ke kepolisian lantaran belum yakin bila anaknya bergabung ISIS. Kekurangan pengetahuan soal ISIS juga menjadi salah satu kendala.

Meski begitu, dia selalu mengingatkan anaknya tersebut agar tak mengikuti atau memiliki sifat yang radikal. Menurut orang tua RA, tindakan tersebut sangat berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

“Orang tuanya sudah mengingatkan, terlalu ekstrem itu bahaya. Apalagi tingkat pengetahuan yang bersangkutan dalam agama sangat kurang, jadi mudah terpapar,” kata Dedi.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini