Sinkronkan DPB menjelang Pemilu 2024, KPU Bantul Sebut Tambahan 7.804 Pemilih Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANTUL – Sinkronasi Data Pemilih Berkelanjutan (DPB) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul, mencatat ada penambahan 7.804 pemilih baru di bulan September 2022.

“Jika dibandingkan pada Pilkada 2020, Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 704.688 pemilih, sedangkan jumlah pemilih pada DPB bulan September 2022 sebanyak 712.492 pemilih sehingga ada penambahan sejumlah 7.804 pemilih,” kata Ketua KPU Bantul, Didik Joko Nugroho, Rabu 5 Oktober 2022.

Menurut dia, penambahan data pemilih tersebut dikarenakan adanya pemilih baru yang berasal dari pemilih pemula, pensiunan TNI, pensiunan Polri, dan pemilih pindah masuk Bantul yang telah dimutakhirkan KPU Bantul secara periodik.

Meski demikian, katanya, terdapat pemilih tidak memenuhi syarat, seperti pemilih meninggal, anggota baru TNI/ Polri, dan pemilih pindah keluar Bantul yang mengharuskan KPU Bantul mencoret dari daftar pemilih, namun jumlahnya tidak sebanyak pemilih baru.

Didik mengatakan, dalam melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan, KPU Bantul mendapat bantuan dari organisasi terkait serta masyarakat yang aktif memberikan masukan dan tanggapan.

“Kami mengharapkan masyarakat Bantul untuk aktif melakukan pengecekan data pemilih secara ‘online’ melalui laman lindungihakmu.kpu.go.id, atau dengan melalui aplikasi mobile lindungihakmu,” kata dia.

Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Bantul, Wuri Rahmawati mengatakan DPB bulan September 2022 telah ditetapkan sebanyak 712.492 pemilih yang terdiri atas laki-laki 349.443 pemilih dan perempuan 363.049 pemilih.

Dia mengatakan bahwa pemutakhiran data pemilih berkelanjutan bulan September 2022 merupakan fase terakhir dari pemutakhiran DPB untuk tahun 2022.

“Hal ini karena setelah pemutakhiran daftar berkelanjutan selesai akan dilakukan sinkronisasi data pemilih oleh KPU RI dan selanjutnya akan diikuti dengan pemutakhiran data pemilih dalam rangka Pemilu 2024,” katanya.

Dalam kerangka pemutakhiran data pemilih berkelanjutan ini, KPU Bantul mendasarkan pada hasil penyesuaian data DPB semester II tahun 2021 dengan data kependudukan dari Kemendagri, informasi data Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan OPD lainnya.

Dia mengatakan selama periode Januari-September 2022, KPU Bantul telah memutakhirkan data sebanyak 45.208 pemilih yang terdiri atas pemilih baru sejumlah 32.039 pemilih yang berasal dari pemilih pemula, pensiunan Polri, pensiunan TNI, dan pemilih pindah masuk ke Bantul.

“Selanjutnya pemilih tidak memenuhi syarat sebanyak 12.734 pemilih terdiri atas pemilih meninggal, anggota baru TNI/Polri, serta pemilih pindah keluar Bantul. Selanjutnya pemilih ubah data sebanyak 435 pemilih mencakup ubah data alamat, jenis disabilitas, dan data lainnya,” katanya.

Reporter: Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini