MATA INDONESIA, TOKYO – Perhelatan pesta olahraga Olimpiade yang akan digelar di Tokyo masih menjadi perdebatan. Namun, setengah dari publik Jepang yakin Olimpiade akan dilangsungkan pada musim panas ini.
Olimpiade Tokyo –yang sempat ditunda setahun karena pandemi virus corona, masih menyisakan beragam pertanyaan mengenai bagaimana Tokyo dapat menyelenggarakana cara global tersebut dan menjaga para relawan, atlet, ofisial, dan publik Jepang tetap aman dari virus yang telah menelan 3,7 juta jiwa di dunia tersebut.
Kepala sekretaris kabinet Jepang, Katsunobu Kato menegaskan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras pada langkah-langkah virus corona agar pesta olahraga empat tahunan tersebut dapat terselenggara dengan sukses dan aman.
“Penting untuk menciptakan keadaan di mana publik Jepang merasa aman menuju Olimpiade Tokyo,” kata Kato, menegaskan kembali bahwa penyelenggara akan membuat keputusan bulan ini tentang penonton domestic, melansir Reuters, Senin, 7 Juni 2021.
Dalam survei Yomiuri yang dilakukan pada selama periode 4-6 Juni, sebanyak 50 persen responden mengatakan Olimpiade Tokyo akan diadakan musim panas ini; 26 persen mengatakan Olimpiade akan digelar tanpa penonton, dan sebanyak 48 persen dari responden meyakini bahwa acara tersebut akan dibatalkan.
Sebelumnya, sekitar 10 ribu dari 80 ribu sukarelawan untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo telah mengatakan kepada penyelenggara bahwa mereka tidak akan berpartisipasi ketika pesta olahraga tersebut dibuka pada 23 Juli. Penyelenggara mengungkapkan bahwa para sukarelawan khawatir akan virus corona.
“Kami belum mengkonfirmasi alasan individu. Selain kekhawatiran tentang infeksi virus corona, beberapa keluar karena mereka merasa akan sulit untuk benar-benar bekerja setelah memeriksa shift kerja mereka, atau karena perubahan di lingkungan mereka sendiri,” kata penyelenggara Olimpiade Tokyo dalam sebuah pernyataan (3/6).