MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Beberapa ledakan terdengar di selatan ibu kota Irak, pada Senin (18/1) waktu setempat. Dalam laporan yang beredar, ledakan tersebut merupakan serangan udara Amerika Serikat atau Israel terhadap milisi yang didukung Iran.
Melansir Reuters, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan tidak mengetahui adanya serangan di Irak. Pentagon belum memberikan komentar terkait ledakan bom di wilayah selatan Baghdad di Jurf al-Sakhr.
Sementara itu, kelompok pro-Iran meningkatkan kemungkinan serangan Israel di beberapa pos yang diduduki milisi. Pada Maret tahun lalu, serangan udara yang dilancarkan AS menargetkan depot senjata di wilayah tersebut, yang dikatakan milik Kata’ib Hezbollah.
Sebagai catatan, Kata’ib Hezbollah adalah kelompok paramiliter Syiah Irak yang mendapat dukungan Iran. Kelompok ini memiliki nama lain, yakni Brigade Partai Tuhan atau Brigade Hezbollah.
Khata’ib Hezbollah telah aktif dalam perang saudara di Irak dan perang saudara di Suriah. Selama perang di Irak, kelompok ini berperang melawan pasukan invasi AS. khata’ib Hezbollah dikomandani Abu Mahdi al-Muhandis, seorang berkewarganegaraan ganda Irak-Iran.