Serangan Roket ISIS Menghantam Kilang Minyak di Irak

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Sebuah roket menghantam kilang minyak di utara Irak, menyebabkan kebakaran di tangki penyimpanan bahan bakar dan memaksa penutupan total operasi usai kobaran api menyebar ke jaringan pipa terdekat, demikian dikatakan dua pejabat kilang.

Kelompok ekstremis ISIS (Islamic State in Iraq and al-Sham) mengaku bertanggung jawab atas serangan di kilang minyak di Siniya. Hal ini terungkap menyusul pernyataan yang diposting di saluran resmi kelompok ISIS.

Berdasarkan sebuah laporan, dua roket Katyusha digunakan dalam serangan tersebut. Sejauh ini belum ada rincian lebih lanjut mengenai jumlah korban.

Seorang juru bicara Northern Refineries Co yang mengelola sejumlah kilang minyak di Irak sebelumnya mengatakan kepada kantor berita negara, dua roket menghantam kilang Siniya yang menyebabkan kebakaran. Beruntung, kebakaran ini mampu dikendalikan.

Para pejabat mengatakan penghentian operasi di kilang Siniya, yang memiliki kapasitas penyulingan sebanyak 30 ribu barel per hari merupakan tindakan pengamanan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

“Kami benar-benar menutup unit produksi demi menghindari kerusakan parah yang dapat terjadi,” kata seorang insinyur kepala di kilang minyak tersebut tanpa menyebutkan nama, melansir English al Arabiya, Senin, 30 November 2020.

Sebuah pernyataan Kementerian Perminyakan mengungkapkan petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api di tangki bahan bakar. Sementara Wakil Menteri Perminyakan, Hamid Younis mengatakan bahwa operasi akan dilanjutkan dalam beberapa jam ke depan usai menilai kerusakan.

Serangan terhadap kilang minyak di utara Irak menandakan bahwa militan ISIS masih mampu melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan dan situs energi vital.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini