Serangan Jantung Sering Menimpa Olahragawan, Ini Penjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Serangan jantung adalah kondisi darurat medis yang serius di mana suplai darah yang membawa oksigen ke jantung tiba-tiba tersumbat akibat penggumpalan.

Kondisi ini dapat merusak otot jantung karena tidak menerima suplai oksigen. Serangan jantung bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian.

Keadaan serupa menimpa legenda timnas Indonesia Ricky Yacobi (57) saat bermain sepak bola di Lapangan A, Senayan, pada 21 November 2020 pagi. Ricky sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mintoharjo, namun nyawanya tidak tertolong.

Situasi semacam ini bukan kali pertama menimpa olahragawan. Faktanya, beberapa olahragawan memiliki gaya hidup yang tidak sehat dan kekurangan nutrisi.

Seperti dijelaskan Dr. Phil Maffeton pada laman MAF, masalah lain yang umum terjadi adalah banyak olahragawan membahayakan kesehatan mereka dengan melakukan latihan fisik yang berlebihan hingga tidak cukup istirahat. Kondisi ini dapat menyebabkan stres, peradangan, dan terbentuknya radikal bebas yang mematikan.

Selain itu, diketahui bahwa tidak sedikit olahragawan yang meninggal karena serangan jantung mengabaikan gejala yang tidak normal pada tubuh mereka atau tidak menghiraukan nasihat ahli kesehatan berdasarkan hasil tes.

Meskipun begitu, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah mengenai olahraga tertentu yang berisiko tinggi terkena serangan jantung.

Menghindari serangan jantung, terlepas dari seberapa bugar olahragawan tersebut, berarti harus memberi perhatian khusus pada tubuh. Hal ini mencakup diet, asupan nutrisi, pelatihan serta mengelola tingkat stres.

Dilaporkan dari Bright Side, tubuh seseorang akan menampilkan delapan tanda peringatan setidaknya sebulan sebelum serangan jantung. Inilah delapan tanda peringatan pada tubuh sebelum mengalami serangan jantung yang perlu diwaspadai:

  1. Kelelahan

Kelelahan yang dimaksud di sini sebagai kelelahan yang ekstrim seperti kurangnya energi dan motivasi, baik secara fisik maupun mental. Jika itu bukan sesuatu yang biasanya dialami, kelelahan bisa menjadi salah satu gejala utama yang mengindikasikan serangan jantung akan datang. Kelelahan yang dialami bisa membuat pekerjaan sederhana seperti merapikan tempat tidur atau bahkan mandi terasa melelahkan.

  1. Sakit perut

Sakit perut didiagnosis pada 50 persen kasus serangan jantung. Sakit perut adalah gejala yang paling umum dan bisa terjadi pada pria dan wanita. Sakit perut sebelum serangan jantung memiliki sifat episodik, yang mana mereda dan kemudian kembali dalam waktu singkat.

  1. Insomnia

Insomnia lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya disertai dengan tingkat kecemasan yang tinggi. Gejalanya berupa kesulitan untuk tidur dan bangun terlalu pagi.

  1. Sesak napas

Gejala ini didiagnosis pada 40 persen kasus dan merupakan kondisi di mana tidak dapat menarik napas dalam-dalam. Ini sering terjadi di antara pria dan wanita hingga 6 bulan sebelum mengalami serangan jantung. Meskipun begitu, sesak napas bisa saja menjadi tanda peringatan dari kondisi medis lain.

  1. Rambut rontok

Rambut rontok biasanya menyerang pria berusia 50 tahun ke atas. Ini dianggap sebagai salah satu indikator penyakit jantung. Selain itu, seseorang yang mengalami kebotakan juga dapat dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon kortisol.

Hormon kortisol akan meningkat kadarnya saat seseorang mengalami stres atau berolahraga terlalu keras. Tingginya hormon kortisol dalam darah dapat memicu kerusakan pembuluh darah dan berbagai penyakit jantung.

  1. Detak jantung tidak teratur

Detak jantung yang tidak normal sering kali disertai dengan serangan panik dan kecemasan, terutama di kalangan wanita. Kondisi ini biasanya disebut aritmia.  Pada kondisi aritmia, jantung dapat berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan pola yang tidak teratur.

  1. Berkeringat berlebihan

Keringat yang berlebihan adalah tanda peringatan dini serangan jantung. Ini bisa terjadi kapan saja dan kebanyakan menimpa wanita. Ini digambarkan sebagai gejala mirip flu, yang mana tubuh berkeringat padahal kondisi tidak panas. Bisa juga disebabkan oleh aktivitas fisik. Berkeringat berlebihan umumnya terjadi di malam hari saat tidur dan seprai menjadi lembab di pagi hari.

  1. Nyeri dada

Pria dan wanita mengalami nyeri dada dengan intensitas yang berbeda. Pada pria, gejala ini menjadi tanda awal terpenting sebelum serangan jantung yang tidak boleh diabaikan. Di sisi lain, ini hanya memengaruhi 30 persen wanita.

Nyeri dada dapat meluas menjadi sensasi tidak nyaman di satu atau kedua lengan (lebih sering di lengan kiri), rahang bawah, leher, bahu, atau perut. Ini dapat bersifat lama atau sementara.

Sebagai tindakan pencegahan, ada lima langkah utama yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung, antara lain, tidak merokok, membiasakan gaya hidup sehat, melakukan olahraga teratur yang tidak berlebihan, mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, serta mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini