Serangan Israel untuk Membendung Pengaruh Iran di Timur Tengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Israel telah menempatkan rencana yang lebih luas ketika memutuskan untuk menyerang Iran. Demikian ditegaskan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, Aviv Kochavi.

“Kami telah sangat mempercepat persiapan kami untuk kegiatan di Iran,” kata Kochavi kepada situs berita Israel Walla, melansir Al Arabiya, Selasa, 7 September 2021.

“Peningkatan yang cukup besar dalam anggaran telah dialokasikan untuk tujuan itu, dengan lebih banyak kemampuan intelijen dan operasional yang ditugaskan,” sambungnya.

Israel memandang Teheran bukan hanya sebagai musuh lama melainkan juga sebagai ancaman eksistensial. Ketegangan antara keduanya meningkat setelah serangkaian serangan kapal tanker, operasi sabotase, dan pembunuhan.

Kochavi menambahkan bahwa Israel meningkatkan operasinya untuk membendung pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah, khususnya di Suriah.

“Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kehadiran Iran di Timur Tengah dengan penekanan pada Suriah dan di tempat lain. Operasi-operasi itu terjadi di seluruh Timur Tengah, melawan Hamas (di Palestina), melawan Hizbullah (di Lebanon),” tuturnya.

Iran telah lama dituduh mengobarkan api kekerasan di Timur Tengah melalui jaringan proksi Syiah di wilayah tersebut, khususnya di Irak, Lebanon, dan Yaman.

Hizbullah dan Hamas kabarnya telah lama menikmati dukungan keuangan dan militer dari Teheran. Pejabat pertahanan Israel menilai Iran menghabiskan hampir 1 miliar USD per tahun untuk Hizbullah dan 100 juta USD untuk Hamas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini