Senjata AS dan NATO Banjiri Ukraina, Siap Perang?

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Misi Tetap Rusia untuk PBB mengungkapkan bahwa Ukraina dibanjiri senjata Amerika Serikat (AS) dan NATO. Statement ini diungkapkannya dalam website resmi.

”Menumbuhkan Russophobia di antara warganya dan negara-negara yang berpikiran sama, berbicara tentang akumulasi pasukan Rusia sebagai hampir akar penyebab semua masalah, (AS) lupa untuk mengklarifikasi bahwa pembicaraan itu tentang pasukan Rusia di wilayah Rusia,” tutur Misi Tetap Rusia untuk PBB itu.

“Ini berbeda dengan persenjataan AS dan NATO dan penasihat yang tak terhitung jumlahnya yang telah membanjiri Ukraina dan beberapa negara lain yang dekat dengan perbatasan Rusia,” sambungnya.

Ia juga heran dengan tidak adanya penjelasan akan apa yang dilakukan Angkatan Laut AS yang meningkatkan ketegangan di wilayah Laut Hitam, dekat pantai Rusia.

Misi Tetap Rusia untuk PBB itu juga mengatakan bahwa Paman Sam mendukung militan di Idlib Suriah dengan dalih merawat dan memperkuat posisi kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham.

“Dengan dalih merawat warga Suriah yang ditahan secara paksa oleh Hayat Tahrir al-Sham di Idlib sebagai perisai manusia, diplomasi AS, dengan mengorbankan pembayar pajaknya, sebenarnya mendukung para militan,” katanya.

“Dengan memperkuat posisi Hayat Tahrir al-Sham, Washington menembak dirinya sendiri, menyatakan komitmennya terhadap integritas teritorial Republik Arab Suriah,” lanjutnya.

Ketegangan antara Rusia dan NATO telah meningkat baru-baru ini, karena Ukraina dan sejumlah anggota aliansi telah menyatakan keprihatinan terkait konsentrasi pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia memindahkan pasukan di dalam wilayahnya sendiri dan atas kebijakannya sendiri. Menurutnya, hal ini tidak mengancam siapa pun dan negara mana pun.

Di tengah spekulasi invasi, Moskow telah berulang kali membantah tuduhan agresi yang direncanakan dan memperingatkan bahwa mempersenjatai Kiev dapat mendorongnya untuk menggunakan kekuatan terhadap wilayah Donbas yang berbahasa Rusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja Student’s Solidarity for Palestine: Stop the Genocide!

Mata Indonesia, Yogyakarta - Jogja Student's for Justice in Palestine merupakan komunitas yang lahir dari berbagai perguruan tinggi di Jogja atas dasar kepedulian terhadap perjuangan bangsa Palestina, 12/5/2023.
- Advertisement -

Baca berita yang ini