MATA INDONESIA, NEW YORK – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres prihatin dengan larangan perjalanan yang diterapkan beberapa negara terhadap wisatawan asal negara-negara Afrika Selatan.
Langkah ini ditempuh beberapa negara di dunia menyusul hadirnya varian baru Covid-19, bernama Omicron yang pertama kali diidentifikasi di wilayah Afrika Selatan, khususnya Bostwana.
Guterres mengatakan bahwa negara-negara Afrika Selatan tidak harus dihukum apalagi diisolasi karena berbagi informasi penting mengenai varian baru Covid-19.
“Saya memuji pemerintah dan komunitas sains, serta kesehatan Afrika Selatan karena bertindak lebih awal untuk mengidentifikasi munculnya varian Covid-19 baru,” kata Sekjen PBB, António Guterres, melansir UN.org, Selasa, 30 November 2021.
“Saya sekarang sangat prihatin dengan isolasi negara-negara Afrika selatan karena pembatasan perjalanan Covid-19 yang baru. Seperti yang telah lama saya dan orang lain peringatkan, tingkat vaksin yang rendah adalah tempat berkembang biaknya varian,” ucapnya.
Gutteres menyatakan bahwa warga Afrika tidak dapat disalahkan atas rendahnya tingkat vaksinasi di negara tersebut. Mereka juga tidak boleh dihukum karena mengidentifikasi dan berbagi informasi ilmu pengetahuan.
“Saya mengimbau semua pemerintah untuk mempertimbangkan pengujian berulang untuk para pelancong, bersama dengan langkah-langkah lain yang tepat dan benar-benar efektif, dengan tujuan menghindari risiko penularan sehingga memungkinkan perjalanan dan keterlibatan ekonomi,” tuntasnya.