Sebelum ke Uni Emirat Arab, Timnas U-16 Jalani Tes Swab

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebelum bertolak ke Uni Emirat Arab (UEA), para pemain timnas U-16 menjalani tes swab. Pengambilan spesimen dan pemeriksaan untuk mendeteksi virus Covid-19 ini dilakukan dua hari jelang keberangkatan tim.

Pengambilan spesimen dan tes covid-19 dilaksanakan oleh petugas medis dalam dua gelombang, yakni di RS Royal Progress, Jakarta bagi para pemain dan ofisial yang berdomisili di Jabodetabek dan Hotel Oakwood Residence, Cikarang bagi para pemain dari luar Jabodetabek.

“Para pemain dan ofisial harus di swab PCR sebelum berangkat ke Uni Emirat Arab. Mereka menjalani swab dua kali, di daerah asal dan sebelum keberangkatan ke luar negeri],” ujar Kepala Tim Medis PSSI, dokter Syarif Alwi, di laman resmi PSSI.

“Kasus Covid-19 di Indonesia dan Uni Emirat Arab masih tinggi. Jadi protokol kesehatan menyangkut swab harus dan wajib dilaksanakan,” tambahnya.

Tes swab sebagai salah satu protokol kesehatan dinilai penting oleh salah satu pemain Timnas U-16, Muhammad Tezar Briantama. Pemain yang berposisi sebagai center back ini menilai uji swab PCR penting untuk bisa saling menjaga satu sama lain.

“Kita bisa jadi tahu kalo diri kita kena Covid-19 atau tidak. Terlebih kita akan berangkat ke luar negeri. Jadi penting untuk memastikan teman-teman dan ofisial tim aman dan tidak terkena Covid-19,” katanya.

Timnas U-16 akan bertolak ke UEA pada Senin, 19 Oktober 2020. Rencananya, skuat polesan Bima Sakti ini akan melakoni dua laga uji coba kontra timnas UEA U-16 pada 21 dan 24 Oktober 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini