Said Aqil: Aksi Anarkis Adalah Nafsu Angkara Murka

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj angkat bicara terkait aksi demontrasi yang terjadi pada 5-7 Oktober 2020 di banyak daerah yang menolak pengesahan Omnimbus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker).

Menurutnya, mekanisme yang berakhlah dengan tetap menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia harus di kedepankan, ketimbang aksi demonstrasi yang seringkali berujung ricuh.

“Kalau ada sesuatu mari kita ajukan dengan beradab. Menghadapi perbedaan, pro kontra omibus law (UU Ciptaker),” ujar Said Aqil di Jakarta, Senin (12/10/2020).

Melalui pendekatan Islam, Said Aqil memaparkan definisi aksi demonstrasi. Di mana, demonstrasi menurutnya harus dengan berakhlak, dengan tata tertib, dan dengan aturan. Jika aksi demonstrasi menjadi anarkis, justru itu adalah perbuatan nafsu angkara murka.

“Kalau anarkis itu dilarang agama. Kalau semua perilaku ini didorong oleh nafsu angkara murka, emosi yang meluap-luap, maka akan hancurlah tatanan kehidupan dimuka bumi. Segala perilaku kita tidak boleh didorong, dimotivasi oleh kepentigan ego, kepentingan kelompok-kelompok tertentu, kepentingan hawa nafsu, dalam bahasa agama,” ujarnya.

Terkait rencana aksi demonstrasi kelompok umat Islam yang akan dilangsungkan Selasa 13 Oktober 2020, Said Aqil mempersilahkan untuk tetap diadakan. Namun ia mewanti-wanti agar massa aksi tetap tertib dan bisa menjaga keutuhan bangsa dan negara.

“Jangan sampai menjadikan kita berbuat anarkis, yang rugi dan sulit kita sendiri, yang akan menerima akibatnya yang negatif, porak poranda, hancur, kita sendiri,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini