MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un makin tegas untuk memberantas virus corona. Kali ini dirinya menggunakan ranjau darat untuk mengatasi virus mematikan tersebut.
Namun, bukan mematikan virus, tapi justru rencana ini bikin prajurit mati kena bom sendiri. Seorang tentara dari Korps Badai Korea Utara diduga tewas dalam ledakan ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan China di Provinsi Yanggang.
Ledakan tragis itu menewaskan satu anggota Korps Badai dan menyebabkan tiga lainnya terluka, dikutip dari The-sun.com. Ranjau yang diletakkan di perbatasan justru membunuh tentara Korea Utara sendiri.
Menurut sumber di Provinsi Yanggang, Senin, kejadian mengejutkan ini terjadi pas tentara meletakkan ranjau di sepanjang perbatasan di Pochon pada pertengahan Oktober lalu.
Tragedi ini terungkap setelah orang dalam dari Badan Intelijen Nasional Seoul di Korea Selatan mengungkapkan Kim Jong Un udah mengubur ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan Cina.
Bahkan laporan mengejutkan awal bulan ini memberitakan para korban virus korona Korea Utara mati kelaparan setelah ditinggalkan di kamp karantina rahasia, yang didirikan untuk menyembunyikan kengerian pandemi dari sorotan dunia.
Kim Jong-un mengklaim tidak ada kasus Covid-19 di Korea Utara, meskipun negara tetangga Korea Selatan melaporkan lebih dari 32.000 infeksi dan 515 kematian dan China melampaui 92.000 kasus dan lebih dari 4.700 kematian.
Media lokal melaporkan para tentara yang terluka dalam ledakan itu dirawat di rumah sakit setempat dan telah menjalani perawatan.
“Ranjau yang diletakkan di sepanjang perbatasan di Provinsi Yanggang sejak awal bulan lalu adalah ranjau pecahan kecil,” kata sumber gak mau disebut namanya.
“Terbuat dari plastik, dengan radius pembunuhan sekitar tiga meter,”.
Menurut dia, ranjau tersebut diletakkan dengan dalih karantina terhadap virus corona, tetapi “tujuan sebenarnya adalah untuk menghentikan orang menyeberangi sungai ke Cina.
“Setelah penduduk setempat mengetahui tentang insiden tersebut, mereka semakin takut untuk membelot,” katanya.