Sabar, WHO Sebut Pandemi Virus Corona Selesai Awal 2022

Baca Juga

MATA INDONESIA, COPENHAGEN – Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kawasan Eropa, Hans Kluge meyakini bahwa pandemi virus corona akan selesai pada awal 2022. Hans juga mengatakan bahwa pandemi virus corona di tahun ini lebih mudah dikelola ketimbang tahun sebelumnya.

Menurut Hans, skenario terburuk sekarang telah berakhir dan ada lebih banyak informasi mengenai virus corona dibandingkan tahun 2020 –ketika pertama kali mulai menyebar. Meski begitu, Hans memperingatkan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi masa depan pandemi virus corona.

“Akan terus ada virus, tetapi menurut saya pembatasan tidak diperlukan. Ini merupakan pesan yang optmis,”kaya Direktur Regional WHO di kawasan Eropa, Hans Kluge.

Hans kemudian mengatakan, mutasi merupakan hal normal dan virus mencoba untuk beradaptasi dengan orang yang terinfeksi. Namun, penyebaran virus yang masif menjadi concern WHO.

Hal ini membuat WHO melakukan pantauan dengan cermat akan efektivitas vaksin yang telah dikembangkan oleh para perusahaan farmasi guna melawan pandemi virus corona. Hans mengatakan, vaksin dapat diubah berdasarkan mutasi baru dan memastikan bahwa vaksin tidak akan membuat virus di luar kendali.

Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk negara-negara dengan sistem kesehatan yang buruk. Negara-negara tersebut perlu bekerja keras untuk melawan mutasi virus corona dengan sangat serius.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini