Rusuh Parah, Pemerintah AS Berlakukan Jam Malam di 40 Kota

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Kerusuhan masih terjadi di beberapa kota di Amerika Serikat, menyusul terbunuhnya seorang kulit hitam bernama George Floyd oleh oknum polisi di Minneapolis, Minnesota, yang menimbulkan gelombang massa protes sejak pekan lalu.

Dilaporkan dari CNN, Senin 1 Mei 2020, merespons derasnya amukan massa, pemerintah AS memberlakukan jam malam di 40 kota, termasuk Washington DC.

Sejak Minggu 31 Mei lalu, pemerintah AS menerjunkan sedikitnya 5.000 tentara dari Garda Nasional di 15 negara bagian dan ibu kota Washington DC. Jumlah itu belum termasuk cadangan pasukan yang disiapkan berjumlah 2.000.

Di antara sejumlah kota yang memberlakukan jam malam adalah San Francisco, Denver, Miami, Atlanta, Minneapolis, Detroit, Kansas City, dan Dallas.

Di beberapa wilayah, aparat cukup kesulitan mengendalikan massa. Penjarahan di California Selatan semakin marak.

Bentrokan juga dilaporkan terjadi antara demonstran dengan polisi di Boston dan Washington, D.C. Situasi di beberapa kota lain cukup terkendali setelah aparat memaksa mundur para pendemo.

“Saya benci melihat kota saya seperti ini, tetapi pada akhirnya kami membutuhkan keadilan,” kata salah satu warga Minneapolis, Jahvon Craven.

Kerusuhan di AS kabarnya juga menjalar sampai ke luar negeri. Gelombang massa protes atas tindakan berbau rasisme menggema sampai ke Selandia Baru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini