MATA INDONESIA, JAKARTA-335 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan oleh pemerintah Sri Langka dan Maladewa. Pemulangan ini dilakukan karena resor mewah disana berhenti beroperasi dan tak mampu lagi membayar gaji pekerja Indonesia terkait pandemi virus corona.
Menurut KBRI Colombo para pekerja tidak lagi menerima gaji penuh mulai April. Repatriasi dianggap sebagai jalan terbaik untuk menghindari para PMI terlantar selama bulan-bulan ke depan.
Fasilitas pemulangan pekerja disediakan oleh KBRI Colombo yang bekerja sama dengan Haylesys Aviation, General Sales Agent Garuda Indonesia di Colombo, Sri Langka.
Seluruh pekerja pulang menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang biayanya disediakan oleh perusahaan resor dan para pekerja. Operasi ini juga menjadi hari bersejarah buat Garuda Indonesia sebab baru pertama kali pesawat mereka mendarat di Maladewa.
Pesawat Garuda yang dikendalikan pilot Kapten Edwin Ricardo mendarat di Colombo pada sekitar 16.30 lantas mengangkut 42 pekerja. Kemudian pukul 19.30 menuju Bandara Male di Maladewa untuk membawa 293 pekerja.
KBRI Colombo menjelaskan sebanyak 80 persen pekerja yang pulang ke Indonesia berasal dari Bali, sedangkan lainnya berasal dari daerah lain seperti Surabaya, Makassar, dan Lombok.
“KBRI Colombo terus mengupayakan berbagai cara melalui koordinasi dengan berbagai pihak di Maladewa demi kemudahan para PMI untuk ikut dalam penerbangan khusus ini,” tulis KBRI Colombo dalam keterangan resminya, Jumat 24 April 2020.
Saat ini tercatat sebanyak 3.151 WNI menetap di Maladewa, sebagian besar merupakan pekerja sektor wisata, konstruksi, perhotelan, dan restoran. Sedangkan sebanyak 200 orang PMI dari total 426 WNI berada di Sri Langka.