Rayakan Ulang Tahun ke-78 Kantor Kementerian Agama Sleman Tebar Benih Ikan Ke Sungai, Pelepasan Burung dan Tanam Ratusan Pohon.

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Kabupaten Sleman, cyber-nasional.com – Dalam rangka memperingati hari jadi Kementerian Agama Repuplik Indonesia (RI) ke -78, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman selenggarakan Bhakti sosial berupa menanam bibit pohon, tebar benih ikan kesungai dan melepas burung ke alam bebas.

H.Sidik Pramono, S.Ag, M.Si selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, mengatakan kepada awak media saat acara berlansung di Musium Gunung Merapi (MGM) pada hari Kamis 4 Januari 2024.

“Sidik menyampaikan, kegiatan hari ini sesungguhnya kegiatan rutin tahunan bagian dari hari ulang tahun atau dalam Kementerian Agama disebut sebagai hari amal Bhakti Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) yang ke -78.

“Kita mencoba menghadirkan Kementerian Agama, ya satu hadir kepada seluruh pegawai yang ada.” Kedua juga hadir didalam masyarakat, bagaimanapun kan tema besarnya kan ” Indonesia Hebat Bersama Umat ” maka pada hari ini kita ada tanam pohon, ada tebar benih ikan di sungai dan melepas burung ke alam bebas,” ujarnya.

“Kemudian juga sebagai bagian tanam pohon ini tentu mengembalikan, membantu bagaimana penghijauan termasuk burung juga mengembalikan bagaimana satwa itu juga ada lagi di alam semesta di lingkungan kita termasuk tebar benih ikan ini juga kita harapkan punya perhatian bagaimana sungai kemudian ikan – ikannya juga mulai tumbuh kembali.

“Nah ini, bagian kita kembali ke alam lingkungan kita.” Yang kedua kita sebagai bagian membersamai umat ini hadir di seluruh rumah ibadah kerja bakti disana, bersih – bersih di lingkungan rumah ibadah ya ada Wihara, ada Pure, ada Gereja Kristen, Gereja Katholik, ada Masjid untuk Konghucu di Sleman memang belum ada kelihatannya belum ada jadi kita masih belum memungkinkan,” tambah Sidik.

Tapi intinya Kementerian Agama ingin kembalilah kepada membersamai umat – umat yang ada di Kabupaten Sleman, maka tadi di dalam apel yang sudah dilaksanakan tadi juga kita minta di doakan oleh seluruh tokoh Agama dari 6 Agama yang ada di Kabupaten Sleman ini.

“Lebih lanjut Sidik menyampaikan harapan kita begini, ini nyambung dengan program yang ada di KUA.” Jadi menikah menanam itu kan kita haruskan, setiap calon pengantin ketika mau menikah kita mengharuskan untuk bisa membawa bibit pohon untuk di tanam.” Bisa di tanam di lingkungannya sendiri kalau memang memungkinkan, kalau tidak nanti diserahkan kepada kantor KUA dan setiap hari amal Bhakti begini nanti kita akan tanam pohon,” jelasnya.

“Sidik juga menuturkan, itu bibit pohon kayu dalam satu tahunnya bisa terkumpul diatas 500 an.” Karena pernikahan di Sleman itu satu tahunnya kurang lebih ada 7000 ribuan, ya kalau bibit ikan kita kembalikan juga.” Sebenarnya ini harapan kita kan seperti tanam pohon oleh calon pengantin, penyebaran atau tebar benih ikan juga kita harapkan mengikut sertakan calon pengantin termasuk pelepasan burung tadi juga calon pengantin.

“Dengan satu makna ya kita doakan mudah – mudahan dengan menanam pohon kan akan tumbuh kembali di rumah tangga ya, termasuk tebar benih ikan mudah – mudahan ya di karuniai lah turunan sesuai yang diharapkan begitu juga pelepasan burung.” Jadi kita sambungkan dengan menjaga lingkungan di Kabupaten Sleman, untuk seluruh calon pengantin.

“Kita berharap kedepannya bahwa memang Kementerian Agama harus memungkinkan bisa kembali untuk hadir di setiap kali memang ada problematika maupun di dalam kerangka bagian dari membangun keberagamaan yang ada di Sleman, kita ketahui bersama Sleman ini kan Kabupaten yang cukup berpotensi.” Kalau di lihat dari sisi seluruh negri di negri ini suku bangsa ada di Sleman ini, yang kuliahkan ada banyak di Sleman perguruan – perguruan tinggi.

“Sehingga ini perlu bagaimana kemudian bisa satu sisi memberikan muatan pemahaman pada yang hadir di Sleman, pemahaman keagamaan terutama kemudian bagaimana mereka bisa kembali ke tempat asal juga memiliki sikap perilaku yang keagamaan yang kuat.

“Sehingga harapannya kalau sudah didapati itu, maka kita memungkinkan untuk berharap besar bahwa NKRI ini tetap terjaga tidak seperti di negara – negara yang sedang bergolak karna soal agama.” Contoh Palestina soal perbedaan agama Yahudi dengan Islam, Afganistan perbedaan suku – suku bangsa yang hanya 4.” Kalau kita disini ribuan dan itu perlu penjagaan harapan besar Kementerian Agama bisa, membersamai umat di dalam kerangka itu kedepan kita sangat senang sekali dan bersyukur dengan adanya kegiatan ini,” tutupnya.

“Sementara itu Sangaji salah satu peserta Bhakti sosial mengatakan, ini merupakan hari amal Bhakti dari Kementerian Agama RI dan kami merupakan bagian dari aparatur sipil negara yang bertugas di Kementerian Agama Kabupaten Sleman.

“Dengan adanya acara seperti ini kami sangat mendukung dan antusias mengikuti kegiatan untuk menyemsrakan hari amal Bhakti ke 78 Kementerian Agama Republik Indonesia.” Dan kedepannya kami harapkan bahwa Kementerian Agama akan semangkin maju, semangkin berkembang dan semangkin bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara Indonesia.

“Menurut Sangaji, dengan adanya kegiatan – kegiatan seperti ini dan juga pembagian – pembagian hadiah ini jika semakin menarik.” Minat dari seluruh aparatur sipil negara atau yang bekerjasama betmitra dengan Kementerian Agama, untuk bisa menyemarakan dan mendukung kegiatan – kegiatan yang di selenggarakan oleh Kementerian Agama,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini