RANS Nusantara FC Terpuruk di Liga 1, Raffi Ahmad Ancam Pecat Pelatih

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – RANS Nusantara FC saat ini terpuruk di Liga 1. Raffi Ahmad mengancam akan melakukan evaluasi jika gagal menang lawan Barito Putera.

Dari enam laga yang dijalani, RANS Nusantara hanya mencatatkan dua hasil imbang dan sisanya kalah. Mereka terpuruk di peringkat 17 dengan mengemas dua poin.

Selanjutnya, RANS akan menghadapi Barito Putera di Stadion Pakansari, Senin 29 Agustus 2022. Jika gagal meraih kemenangan di kandang sendiri, Raffi mengancam akan melakukan evaluasi, terutama pelatih Rahmad Darmawan.

“Match berikutnya kita akan menjamu Barito Putera di kandang. Aku sih sudah bilang kalau mungkin sama Barito ini kita ga dapat, ya amit-amit kita kalah lagi, memang harus ada yang dievaluasi,” ujarnya.

“Ini lawan Barito kesempatan terakhir. Maksud aku ini kita sudah melewati enam pertandingan, kalau sampai pertandingan ketujuh ini di kandang kita belum bisa mendapatkan poin tiga, berarti harus ada yang kita evaluasi,” katanya.

Raffi tak memasang target muluk di Liga 1 musim ini setelah berhasil promosi dari Liga 2. Dia tak ingin RANS degradasi lagi musim depan.

“Aku belum menargetkan hal yang fantastis. Ga ada di sepak bola itu yang tim superman. Semuanya itu butuh chemistry, butuh super team. Setiap tim ada prosesnya. Gini, juara itu takdir dan bonus,” ucapnya.

“Kalau untuk aku sih target, kita masuk di 10 besar aja untuk di bola aku sudah terima kasih ya Allah. Makasih ya Allah. Itu untuk target, karena memang bola Liga 1 keras,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini