MATA INDONESIA, MOSKOW – Jijik. Kalimat itu keluar dari Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mendengar Istilah cabul Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tentang perang dengan Rusia.
Saat kunjungan ke Turkmenistan pada Senin 27 Juni 2022, sejumlah wartawan yang mencegatnya menanyakan pendapat Putin tentang beberapa pernyataan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Saat pertemuan para pemimpin negara maju (KTT G7) Boris Johnson bercanda bahwa para pemimpin yang bertemu di KTT ini harus menanggalkan pakaian mereka untuk pemotretan. Ini untuk menunjukkan bahwa mereka lebih tangguh dari Putin. Pernyataan Boris Johnson ini mendapat tanggapan lucu dari para pemimpin G7.
“Saya tidak tahu bagaimana mereka ingin menanggalkan pakaian. Setinggi pinggang atau tidak. Tapi saya pikir itu akan menjadi pemandangan yang menjijikkan,” kata Putin.
Pernyataan Johnson lainnya adalah soal jenis kelamin Putin. Menurutnya perang invasi di Ukraina ini terjadi karena Putin adalah seorang wanita.
Pernyataan ini mendapat tanggapan dari Putin. ”Saya hanya ingin mengingatkan Anda tentang peristiwa sejarah modern. Ketika Margaret Thatcher membuat keputusan untuk melancarkan aksi militer melawan Argentina di Kepulauan Falkland. Inilah seorang wanita, memutuskan untuk melancarkan aksi militer. Di mana Kepulauan Falkland dan di mana Inggris? ” sindir Putin.
Selama beberapa hari sebelum bertemu Presiden Joko Widodo, Vladimir Putin mengunjungi Ashgabat, Turkmenistan. Ini adalah perjalanan luar negeri pertamanya sejak operasi militer Rusiadi Ukraina.
Di negara ini, Putin menghadiri KTT Kaspia keenam, bertemu dengan para pemimpin Azerbaijan, Iran, Kazakhstan dan Turkmenistan. Sehari sebelumnya, ia mengunjungi Tajikistan dan bertemu dengan presidennya Emomali Rahmon.
