Pupung Sadili Ternyata Penganut Teori Konspirasi Bumi Datar! Freemason?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Polres Sukabumi berhasil membongkar kasus pembunuhan terhadap ayah dan anak, yakni Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana jasadnya dibakar di dalam mobil di wilayah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Keduanya dibunuh oleh pembunuh bayaran yang disewa ibu tiri Dana pada Minggu 25 Agustus 2019 lalu.

Berdasarkan informasi yang beredar, Pupung Sadili dan M Adi Pradana rupanya bukan orang sembarangan. Mereka diketahui merupakan pendiri komunitas bumi datar Indonesia, Flat Earth 101. Pada unggahan Pupung Sadili di Facebook, ia mengaku menjadi founder sedangkan M Adi Pradana sebagai co-founder.

Dalam beberapa postingannya, Pupung Sadili selalu membuat caption unggahan yang sama. Salah satunya mengutip kata dari seorang novelis, penulis, dan pengajar berkebangsaan Amerika Serikat Mark Twain.

“Sangat mudah memberi tau dan meyakinkan berita bohong. Daripada memberi tau dan meyakinkan, bahwa dirinya telah dibohongi. (MarkTwain),” tulis Pupung Sadili.

Tidak hanya itu, Pupung Sadili juga membantah pernyataan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) yang menyatakan jika bumi itu bulat. Menurutnya, semua penelitian NASA tentang bumi dan antariksa adalah salah.

“Jika para Doktor dan Professor Heliosentris NASA yang digaji Ratusan Trilyun Rupiah/tahun, hanya dengan teori, asumsi, gambar, animasi, angka2, jarak, diameter, skala, rotasi n revolusinya SALAH. Maka perhiltungan math dasar untuk hitung, eksperimen n observasi Gerhana, pasti akan SALAH juga,” tulis Pupung Sadili.

“Karena NASA hanya gunakan Siklus SAROS (Geosentris). Yaitu, Observasi Gerhana dari jaman Babilonia, Sumeria (Iraq) sejak tahun 4000 SM. Kebohongan ditutupi dengan kebohongan lainnya. Asumsi di atas asumsi,” lanjutnya.

Di akun Facebooknya, Pupung juga kerap membagikan video dan foto yang menjelaskan jika bumi itu datar bukan bulat.

“Wake up People. Open your mind. Think out of the box. Jika tidak ada yang rusak, untuk apa diperbaiki. Ssssttt… Reseach it. The Earth Is Flat. Salam FE 101 : Konspirasi Bumi Datar,” tukasnya.

Flat Earth/Bumi Datar : Eksperimen Fenomena Gerhana Bulan.Sangat mudah memberi tau dan meyakinkan berita bohong. Daripada memberi tau dan meyakinkan, bahwa dirinya telah dibohongi. (MarkTwain)Equal dengan Fenomena Gerhana yang sudah berlangsung sejak jaman Nabi Adam AS.Jika para Doktor dan Professor Heliosentris NASA yang digaji Ratusan Trilyun Rupiah/tahun, hanya dengan teori, asumsi, gambar, animasi, angka2, jarak, diameter, skala, rotasi n revolusinya SALAH. Maka perhiltungan math dasar untuk hitung, eksperimen n observasi Gerhana, pasti akan SALAH juga.Karena NASA hanya gunakan Siklus SAROS (Geosentris). Yaitu, Observasi Gerhana dari jaman Babilonia, Sumeria (Iraq) sejak tahun 4000 SM. Kebohongan ditutupi dengan kebohongan lainnya. Asumsi di atas asumsi. Wake up People. Open your mind. Think out of the box. Jika tidak ada yang rusak, untuk apa diperbaiki.Ssssttt… Reseach it. The Earth Is Flat.Salam FE 101 : Konspirasi Bumi Datar

Posted by Pupung Sadili on Monday, 22 July 2019

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini