Punya Antibodi Covid-19 Masih Berpotensi Tertular

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 86,6 persen penduduk Indonesia memiliki antibodi covid-19. Namun berdasarkan survei pemerintah bersama peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) masih berpotensi tertular.

”Meski angka antibodi bagi responden cukup tinggi, bukan berarti masyarakat terbebas dari infeksi covid-19,” kata juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Minggu, 20 Maret 2022.

Nadia mengatakan antibodi yang tinggi berfungsi mengurangi dampak gejala berat. Termasuk, meminimalkan risiko kematian bila terinfeksi Covid-19.

”Masyarakat harus sungguh-sungguh menyadari hal itu meskipun antibodi tinggi,” katanya.

Nadia mendorong masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan. Kemudian menyegerakan vaksinasi terutama kelompok rentan dan orang dengan penyakit penyerta.

Sebagian besar masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi covid-19. Hal itu diketahui berdasarkan survei pemerintah bersama peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).

“Jadi kalau secara umum 86,6 persen penduduk Indonesia pada bulan November 2021 itu sudah memiliki antibodi sarcov2, jadi ini angka yang besar,” ujar salah satu peneliti FKM UI Iwan Ariawan.

Iwan menjelaskan masyarakat memperoleh antibodi melalui dua hal, yaitu ketika terinfeksi Covid-19 dan dari vaksinasi. Proporsi penduduk yang mempunyai antibodi tertinggi pada yang sudah divaksin dua dosis.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR dan Gaji ke-13 bagi 9,4 Juta Aparatur Negara

Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kebijakan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13 bagi 9,4 juta Aparatur Negara,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini