Mata Indonesia, Jakarta – PT Pertamina memperkuat komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program Hutan Pertamina. Saat ini, terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh dengan cakupan 629 Ha luas penanaman mangrove dan pohon daratan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menuturkan, secara Nasional, Pertamina Group sudah menanam lebih dari 6 juta tumbuhan diantaranya mangrove dan pohon daratan lainnya.Aksi ini berkontribusi pada dekarbonisasi sebanyak lebih dari 120 ribu ton CO2eq/tahun serapan emisi karbon.”Pertamina sangat serius terhadap pelestarian lingkungan, salah satunya penanaman pohon yang memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon”, paparnya.
Gerakan penanaman pohon sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap penerapan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) di perusahaan. Serta berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) poin (13) yaitu pengambilan aksi dalam penanganan perubahan iklim, serta poin (15) melindungi, memulihkan, dan mendukung ekosistem daratan.
Salah satu kegiatan pelestarian alam ini diinisiasi oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal Hasanuddin Group, menggelar aksi penanaman 1.000 bibit Pohon di Kebun Raya Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Kegiatan yang memiliki tema “Menanam Satu Pohon Hari Ini, Menuai Sejuta Manfaat Di Masa Depan”, juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan.
Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menuturkan, kegiatan penanaman pohon selain sebagai mitigasi perubahan iklim juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Tingginya konsentrasi emisi karbon di atmosfer perlu direduksi oleh kemampuan alamiah pepohonan. Penanaman pohon menjadi salah satu opsi terbaik dalam menekan dampak krisis iklim dan menjadi solusi efektif karena menyerap emisi karbon dalam durasi relatif singkat dan berdampak signifikan bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat sekitar. Secara keseluruhan program Hutan Pertamina telah memberikan manfaat ekonomi terhadap 4.783 penerima manfaat dengan pendapatan sekitar Rp 1.8 Miliar/ tahun Pendapatan Kelompok”, jelasnya.
Pada kegiatan ini, dalam upaya pelestarian alam dan tanaman langka yang cenderung terancam punah. Terdapat 12 (dua belas) jenis bibit tanaman yang ditanam yang merupakan koleksi Kebun Raya Pucak diantaranya Lunasi sp, Canarium sp, Nauclea sp, Ixora sp, Ficus sp, Alstonia sp, Melicope sp, Artocarpus sp, Dysoxyllum sp, Syzygium sp, Calophylum inophyllum, Bauhinia sp serta tanaman endemik dan pengarah lainnya dengan total 1.000 pohon.
(Kabar BUMN)