PSSI Dukung Keputusan Tunda Piala AFF ke Tahun 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PSSI menyambut baik keputusan AFF (ASEAN Football Federation), terkait jadwal terbaru turnamen Piala AFF 2020. AFF menunda turnamen sepak bola Asia Tenggara ke tahun 2021.

Melalui situs resminya, AFF mengumumkan bahwa gelaran turnamen Piala AFF Suzuki 2020 akan digelar mulai tanggal 11 April hingga 8 Mei 2021, menyusul penundaan turnamen tahun ini yang diakibatkan dengan adanya pandemi virus Covid-19.

Awalnya, Piala AFF dijadwalkan berlangsung pada November dan Desember tahun ini. Keputusan yang AFF buat ini berlandaskan niat kuat mereka untuk menggelar kejuaraan dalam format penuh yang dimainkan di kandang dan tandang oleh negara-negara peserta yang memenuhi syarat di Asia Tenggara dan tidak dalam wilayah yang terjangkit pandemi Covid-19.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyampaikan dukungannya atas keputusan AFF terkait kepastian jadwal Piala AFF.

“Dengan ini kami akan menyiapkan tim sebaik mungkin, apalagi kami memberikan target kepada pelatih Shin Tae-yong agar timnas Indonesia bisa juara di turnamen tersebut,” ujar Iriawan, dikutip dari laman resmi PSSI, Senin 28 September 2020.

“Kami juga masih menunggu jadwal terbaru untuk sisa pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022, Piala AFC U-19 di Uzbekistan dan Piala U-16 di Bahrain yang infonya akan digelar sekitar awal tahun 2021,” tambahnya.

“Kami berharap pemain tetap semangat dan berlatih keras untuk memberikan yang terbaik untuk timnas Indonesia,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini