MATA INDONESIA, JAKARTA – Proyek double double track (DDT) atau dwi ganda dari Stasiun Manggarai sampai Stasiun Bekasi akan rampung tahun ini.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus mengatakan, proyek tersebut akan meningkatkan pelayanan kereta api dari Stasiun Manggarai sampai Stasiun Bekasi.
”Untuk DDT rencananya tahun ini selesai sampai dengan Stasiun Bekasi. Jadi semoga nanti bisa meningkatkan pelayanan. Headway bisa bertambah. Dan teman-teman KRL bisa meningkatkan layanan yang lebih cepat untuk bisa sampai ke pusat kota,” kata Rode dalam Diskusi Persiapan Switch Over ke-5 Stasiun Manggarai di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Rabu 25 Mei 2022.
Meski begitu, proyek DDT tak hanya sampai Stasiun Bekasi. Proyek tersebut nantinya sampai Stasiun Cikarang. Jika DDT telah rampung sampai Stasiun Cikarang, nantinya jalur kereta api jarak jauh dan KRL akan terpisah.
“Jadi otomatis nanti pisahkan perjalanan commuter dan kereta api jarak jauh. Masing-masing punya track sendiri. Jadi kecepatan bisa meningkat. Frekuensi, headway, termasuk keselamatan bisa optimal,” ujar Rode.
Adapun pembangunan DDT itu seiringan dengan pengembangan Stasiun Manggarai untuk menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia.
”Pengembangan Stasiun Manggarai ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program DDT dari Cikarang sampai Manggarai,” kata Rode.
Pada Jumat 27 Mei 2022 Kemenhub akan melakukan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai. Rencananya akan rampung pada Sabtu 28 Mei 2022 dini hari. SO tersebut merupakan bagian dari proses pengembangan Stasiun Manggarai.
Usai pelaksanaan SO, maka pola operasi KRL Jabodetabek akan berubah, khususnya pada Bogor Line dan Cikarang/Bekasi Line.
“Untuk SO 5, nanti ini kita akan mengoperasikan beberapa jalur. Ada beberapa jalur yang kita matikan, ada yang temporary. Ada track existing di bawah, dan ada perubahan pola operasi,” ujar Rode.