Program PEN Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Sektor UMKM

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menyediakan anggaran untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sebagian besar dialokasikan untuk UMKM mendapat dukungan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

“Dengan adanya kebijakan itu, keberadaan UMKM bisa bertahan dan terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi,” ujar Wakil Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid di Jakarta, Jumat 30 april 2021.

Anggaran 2021 menyebutkan PEN sebesar Rp 699,43 triliun, dari dana tersebut sebanyak Rp 191,13 triliun (27 persen) diperuntukkan bagi UMKM.

Alokasi anggaran untuk UMKM diberikan melalui enam stimulus. Di antaranya subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada Bank Umum, insentif pajak dan restrukturisasi kredit.

Dukungan terhadap UMKM diprioritaskan pemerintah lantaran perannya yang strategis bagi perekonomian nasional.

Ia menyebut, UMKM berkontribusi 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja (116,9 juta tenaga kerja).

Arsjad yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional mengatakan Kadin Indonesia bisa memainkan peran aktif dan signifikan dalam menyikapi tantangan berat yang dihadapi pelaku usaha.

Beberapa langkah akselerasi yang bisa dilakukan Kadin Indonesia di antaranya dengan meningkatkan kompetensi UMKM, sehingga bisa mempertahankan daya saing, kata Arsjad yang juga merupakan calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026.

Guna mencapai program peningkatan kompetensi yang dimaksud, sambung Arsjad, hal ini bisa direalisasikan dengan mendirikan pengumpul (hub) inovasi atau warung inovasi untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta melakukan program “mentoring” kepada UMKM dan pengusaha muda.

“Tidak hanya itu, kita juga harus mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha melalui program pelatihan vokasi,” katanya.

Di lain sisi, peran kunci teknologi digital dalam eksistensi bisnis UMKM perlu diakselerasi lewat ekosistem usaha berbasis data dan ekonomi digital. Hal itu karena perkembangan teknologi digital telah mengubah cara pelaku UMKM berusaha dan berinteraksi dengan konsumen, sehingga dibutuhkan adaptasi cepat agar menjadi tetap relevan.

Kadin ke depannya juga harus berperan dalam mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan. Tujuannya agar mampu memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini