Program MBG Jadi Strategi Kunci Tingkatkan IQ dan Kualitas Anak Indonesia

Baca Juga

MataIndonesia, Jakarta – Pemerintah terus memperkuat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dijalankan secara bertahap. Program ini diyakini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) dan kesehatan generasi muda Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui penyediaan bahan baku pangan lokal.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa target besar pemerintah melalui MBG adalah menaikkan rata-rata IQ anak Indonesia hingga mencapai angka 120. Target tersebut melampaui rata-rata IQ nasional saat ini yang berada pada posisi 93,2 berdasarkan laporan World Population Review. Ia menyebut peningkatan kualitas gizi berbasis pemantauan rutin menjadi kunci pencapaian tersebut.

“Anak-anak kita nih diukur enam bulan itu gizinya seperti apa. Nanti enam bulan lagi gizinya seperti apa. Setahun lagi gizinya seperti apa. Kita berharap anak-anak kita nanti cukup kuat fisiknya, cerdas IQ 120,” ujar Zulhas.

Ia menambahkan bahwa dampak program ini juga tidak semata dirasakan oleh anak-anak dan keluarga penerima manfaat, tetapi juga menyentuh sektor ekonomi daerah.

“Dampak dari kebijakan-kebijakannya, petaninya sudah bisa beli karena nilai tukarnya tinggi. Besok nelayannya tinggi karena sudah bisa mandiri,” jelasnya.

Dari sisi kesiapan teknis, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan bahwa seluruh kebutuhan pemenuhan gizi dalam program MBG telah dirancang matang. Ia menegaskan bahwa pendanaan program bukan menjadi hambatan karena sudah dijamin langsung oleh Presiden.

“Anggaran dari awal sudah dijamin oleh Pak Presiden (Prabowo Subianto), bahwa berapa pun yang dibutuhkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memberikan intervensi pemenuhan gizi pasti disiapkan,” kata Dadan.

Pihaknya telah menyiapkan tenaga terlatih secara masif melalui Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Para tenaga ini kini tersebar di berbagai provinsi, kabupaten, dan kecamatan untuk memastikan intervensi gizi berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Kunci paling penting adalah kita membangun SDM sendiri, jadi SDM yang sekarang tersebar di seluruh Indonesia ada sekitar 33.000 itu kita didik secara serempak dalam waktu yang tidak terlalu lama,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai MBG sebagai kebijakan strategis yang tidak hanya berfokus pada pemberian makanan, tetapi membangun fondasi kesehatan nasional jangka panjang. Pemenuhan gizi sejak usia dini memiliki kaitan langsung dengan perkembangan otak, kemampuan konsentrasi, serta produktivitas seseorang di masa dewasa.

“Program MBG bukan hanya tentang memberi makanan, tetapi membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif yang akan menjadi fondasi Indonesia Maju,” tutur Nihayatul.

Nihayatul menambahkan bahwa sasaran program yang mencakup anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui menunjukkan bahwa pemerintah menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama.

“Dengan intervensi gizi yang konsisten, Indonesia dinilai berpeluang memperbaiki kualitas SDM sekaligus mempersiapkan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global.” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

MBG Pastikan Pasokan Gizi Nasional: 33.000 SDM Terlatih Siap Distribusi Makanan Bergizi

MataIndonesia, Jakarta – Pemerintah terus memperkuat komitmen pemenuhan gizi bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG)....
- Advertisement -

Baca berita yang ini