Program Ekonomi Biru Hadirkan Peluang Usaha dan Lapangan Pekerjaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Penerapan program-program berbasis ekonomi biru yang digagas kementeriannya dinilai mampu menghadirkan peluang usaha dan lapangan pekerjaan dalam jumlah besar kepada masyarakat. Hal itu dikatakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono.

Program ekonomi biru yang dimaksud yakni kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota serta pengembangan budidaya laut, pesisir, dan air tawar.

“Kebijakan penangkapan ikan terukur akan memberikan multiplier effect ekonomi seperti kebutuhan tenaga kerja, industri perikanan, dan aktivitas perikanan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, perputaran uang yang diperoleh akan mencapai sekitar Rp407 triliun/tahun. Seluruh aktivitas penangkapan ikan terukur akan dipantau melalui sistem pengawasan berbasis satelit.

Sedangkan untuk kegiatan budidaya, pihaknya fokus pada pengembangan udang, kepiting, lobster, dan rumput laut.
Keempatnya merupakan produk perikanan unggulan ekspor Indonesia dan potensi penyerapan komoditas tersebut di pasar global sangat besar.

Untuk udang misalnya, nilai ekspor udang nasional terus meningkat bahkan di masa pandemi covid-19. Berdasarkan data, nilai ekspor udang nasional pada 2020 di angka 2,04 miliar US dolar, dan meningkat menjadi 2,2 miliar US dolar pada 2021. Begitu pula dengan rumput laut, permintaan cukup tinggi khususnya dari pasar Tiongkok.

Langkah pihaknya menggenjot pengembangan budidaya empat komoditas tersebut tentunya membuka peluang usaha dari hulu sampai hilir kepada masyarakat pelaku usaha. Dari kegiatan ekonomi yang berlangsung juga akan menyerap banyak tenaga kerja.

Kebijakan budidaya itu kata dia bertujuan untuk mengurangi jumlah tangkapan yang memiliki kontribusi signifikan di laut, sehingga populasi ikan tetap terjaga dan melindungi jenis ikan tertentu untuk ditangkap.

“Rumput laut memiliki nilai strategis untuk menyerap karbon dan menjadi bahan baku utama untuk industri-industri lain,” katanya.

Di samping dua program tersebut, strategi KKP lainnya dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi biru pada tata kelola kelautan dan perikanan yaitu memperluas kawasan konservasi laut, pengelolaan sampah laut melalui program Bulan Cinta Laut, dan melakukan pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil.

“KKP memandang ekonomi biru sebagai salah satu acuan utama untuk membuat laut Indonesia berkelanjutan dan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Strategi untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah dengan mengembangkan tiga pilar utama ekonomi biru, yaitu ekologi, ekonomi, dan sosial,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini