MATA INDONESIA, JAKARTA – Raja Juli Antoni ramai dibicarakan setelah isu Reshuffle kabinet 2022. Salah satunya yang jadi sorotan ialah politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dikabarkan Raja Juli Antoni akan menggantikan posisi rekannya dari PSI juga, yakni Surya Tjandra sebagi wakil menteri agraria dan tata ruang (ATR).
Pria kelahiran Pekanbaru 13 Juli 1977 saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PSI. Raja Juli Antoni termasuk politikus muda yang sebelumnya banyak aktif di organisasi.
Dia pernah menjadi Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan juga sempat dipercayakan menjadi Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.
Raja Juli Antoni juga sempat menjadi calon ketua umum Pemuda Muhammadiyah periode 2015-2020. Namun, dia mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai sekretaris jenderal PSI yang saat itu baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.
Raja Juli meraih gelar sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan riset berjudul “Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci”.
Kemudian dia menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004. Raja Juli menyelesaikannya pendidikan master tersebut dengan tesis yang berjudul “The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process”.
Meski demikian, karier perpolitikannya moncer di partai yang akan menginjak usia ke-8 ini. Setelah sukses menjadi Sekretaris Jenderal, kini Raja Juli dipercaya menjadi Sekretaris Dewan Pembina PSI Pusat pada periode 2019 hingga 2024 mendatang.
Tak hanya itu, partisipasinya di dunia politik bahkan tak perlu diragukan lagi. Pada 2009, Raja Juli pernah mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang dan Majalengka), namun kalah.