MATA INDONESIA, JAKARTA-Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang diterapkan oleh pemerintah secara bertahap membantu memulihkan perekonomian Indonesia.
“Perekonomian justru secara bertahap bisa kembali pulih dengan meredanya kasus covid-19 karena kebijakan PPKM. Pemerintah memang harus mengutamakan pengendalian pandemi terlebih dahulu,” ujar Piter.
Ia mengatakan PPKM Mikro ditujukan untuk menurunkan penyebaran covid-19. Dan selama dua bulan terakhir kasus covid-19 terus menurun. Setelah sempat mengalami peningkatan yang tinggi hingga belasan ribu kasus baru per hari. “Penurunan ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan PPKM,” kata Piter.
Sementara dari sisi ekonomi, proses pemulihan ekonomi masih berlanjut dan beberapa indikator mengkonfirmasi hal tersebut.
“Seperti Indeks PMI selama tiga bulan terakhir di zona ekspansi. Penjualan kendaraan bermotor pada Maret bahkan meningkat sangat besar dipicu kebijakan stimulus pelonggaran PPnBM. Diperkirakan demikian juga dengan penjualan properti,” ujar Piter.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listyanto mengatakan secara umum saat ini memang ada peningkatan optimisme terhadap perekonomian domestik.
Indeks Prompt Manufacturing Index (PMI) juga meningkat pada Maret 2021, terutama untuk sektor makanan karena mengantisipasi peningkatan permintaan puasa dan Lebaran.
“Sejak PPKM Mikro, kasus covid-19 relatif menurun, meskipun saat ini masih di 6.000-an positif covid-19 per hari. Kalau dikaitkan dengan pemulihan ekonomi, pengendalian dan percepatan vaksinasi memang masih jadi faktor utama agar optimisme perekonomian tetap dalam track meningkat,” ujarnya.