PMK Terdeteksi di Kabupaten Bogor, Pengawasan di Jalur Lalin Diperketat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah terdeteksi di Kabupaten Bogor, meski sampai saat ini penyebarannya belum masuk ke Kota Bogor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bogor tetap melakukan antisipasi wabah yang menyerang ternak terutama sapi.

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar mengatakan bahwa timnya akan terus melakukan monitoring khususnya peternakan dan lapak penjual ternak.

Wilayah kabupaten yang bersinggungan langsung dengan Kota Bogor diperketat untuk mengantisipasi masuknya ternak penginap PMK ke Kota Bogor. Penyekatan dan pengawasan dilakukan langsung oleh Dinas Perhubungan dan Polresta Bogor Kota.

“Sudah ada pengawasan di pintu masuk Kota Bogor oleh Dishub (Dinas Perhubungan) bersama Polresta,” bebernya, Senin (30/5/2022).

Meskipun belum ada konfirmasi terkait adanya hewan yang positif PMK di Kota Bogor maka kebijakan lockdown belum diterapkan hanya saja berfokus pada penyekatan jalan bagi kendaraan yang mengakut hewan ternak yang hendak masuk ke Bogor.

“Kalaupun ada (kasus positif PMK), kita usahakan hanya menutup area yang terkena saja. Tidak boleh keluar masuk. Kasihan peternak juga kalau harus di-lockdown semua daerah, kecuali emang semua wilayah atau daerah positif wabah PMK,” tandasnya.

Penyekatan jalan sudah diberlakukans sejak tanggal 25 Mei 2022 lalu. Pengawasan kendaraan yang masuk ke Kota Bogor dibagi menjadi 5 titik yakni Jalan Raya Tajur, Simpang Pomad, Simpang Yasmin, Pamoyanan dan Bubulak.
“Penyekatan mulai hari ini pagi oleh dishub dan kepolisian,” kata Kepala Dinas DKPP Kota Bogor Anas Rasmana, pada (25/05/2022).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini