PM Inggris: Varian Omicron Lebih Menular Ketimbang Delta

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa indikasi awal varian baru virus corona, Omicron adalah lebih menular ketimbang varian sebelumnya, Delta. Statement ini disampaikan PM Boris kepada jajaran menterinya saat membahas mengenai situasi terbaru Covid-19 dalam rapat kabinet.

“Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik Omicron tetapi indikasi awal adalah bahwa itu lebih mudah menular daripada Delta,” ucap juru bicara PM Johnson, melansir Sky News.

Juru bicara itu menambahkan tidak ada perdebatan di antara para menteri dalam menangani Covid-19 atau terkait langkah yang akan diambil, mengingat musim dingin berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.

Meski demikian, Downing Street belum dapat memastikan seberapa parah penyakit yang disebabkan oleh varian Omicron – yang pertama kali diidentifikasi di negara-negara Afrika selatan, khususnya Botswana, dan efektivitas vaksin yang telah diberikan dalam melawan varian tersebut.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kasus Omicron pada orang tanpa riwayat perjalanan telah dikonfirmasi di Inggris, yang berarti sekarang sedang ditularkan di dalam masyarakat.

Demi menekan kasus baru, pemerintah Inggris kembali mewajibkan pemakaian masker di toko-toko dan transportasi umum. Sementara mereka yang melakukan kontak dengan seseorang yang dites positif Omicron harus diisolasi selama 10 hari, bahkan jika mereka telah divaksinasi lengkap.

Tes pra-keberangkatan untuk kedatangan kembali ke Inggris juga diwajibkan. Dan para pelancong juga perlu mengambil tes PCR, dua hari sebelum keberangkatan dan melakukan isolasi sampai mereka mendapatkan hasil negatif.

Pada Selasa (7/12), sebanyak 437 kasus varian Omicron telah diidentifikasi, di mana 333 kasus di antaranya dilaporkan di Inggris, 99 di Skotlandia, dan 5 di Wales. Angka tersebut meningkat 101 dalam kurun waktu 24 jam.

Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS), Dr. Anthony Fauci, mengatakan bahwa sejumlah kasus awal menunjukkan penyakit itu tampaknya tidak separah Delta, dengan lebih sedikit rawat inap dan kebutuhan akan oksigen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini